Waduh, Warga Lahat Tewas Diterkam Harimau di Hutan Lindung

Metrobatam, Palembang – Mustadi (55) tewas setelah diterkam harimau sumatera di Kawasan Hutan Lindung, Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel). Seperti apa kronologisnya?

Informasi diterima dari Kapolres Lahat, AKBP Ferry Harahap menyebut insiden warga diterkam harimau terjadi pada Kamis (12/12). Korban bersama rekanya, Irian, saat itu baru selesai menggiling kopi pukul 17.00 WIB.

Lokasi penggilingan ada di perkebunan kopi di Dusun Rekimi Jaya, Muararnim berbatasan dengan Kota Agung, Lahat. Selesai menggiling, korban pamit untuk memikat burung tidak jauh dari pondok.

Tidak lama kemudian, Irian melihat ada seekor harimau sumatera melintas. Irian langsung berteriak dan memberitahu korban agar segera menjauh.

Bacaan Lainnya

“Saksi Irian berteriak memberitahu agar korban lari. Tapi seketika korban sudah diterkam harimau,” kata Kapolres Lahat saat dikonfirmasi, (13/12/2019).

Irian, kata Kapolres, melihat jelas ketika korban diterkam dan dicabik-cabik oleh satwa loreng tersebut. Namun dia tidak berani mendekat dan hanya berusaha menolong dari kejauhan.

“Saksi sempat kembali ke pondok dan berusaha mengalihkan konsentrasi si harimau. Saat harimau pergi saksi ini mencoba menolong, tapi harimaunya datang lagi,” kata Ferry.

Irian yang panik meminta bantuan rekan lainnya untuk menghubungi polsek dan warga sekitar. Atas kejadian itu, korban meninggal dunia dengan luka diterkam harimau dan baru bisa dievakuasi dini hari tadi.

“Korban meninggal dunia dengan luka di leher depan, luka menganga dada kanan tulang rusuknya sampai sebagian organ dalam hilang. Selain itu betis belakang kaki kiri sampai telapak kaki hilang, telapak kaki kanan hilang dan beberapa luka sayat pada dada,” kata Ferry.

Secara terpisah Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel, Martialis Puspito menyebut insiden itu terjadi di kawasan Hutan Lindung. Lokasi itu adalah habitat sekaligus wilayah jelajah harimau yang harus dihindari.

“Itu habitat harimau dan sudah wilayah jelajah harimau. Banyak warga sekitar beraktivitas di sana, BKSDA juga sudah sering ingatkan untuk tidak beraktivitas dalam kawasan hutan lindung,” kata pria yang akrab disapa Tito.

Untuk pencegahan, Tito meminta pemda setempat mengevakuasi warga dari kawasan hutan lindung. Hal ini sebagai upaya mencegah terjadinya serangan harimau susulan.

“Ini bukan konflik, karena berulang kali manusia yang masuk wilayah harimau. Kita tidak bisa usir harimau karena itu habitat dia, maka warga yang harusnya keluar dari habitat harimau dan sering kami sampaikan,” katanya. (mb/detik)

Pos terkait