Ada Ratusan Santri NU di Wuhan, Said Aqil Minta Pemerintah Segera Pulangkan WNI

Metrobatam, Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj meminta pemerintah lekas memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terisolasi di Kota Wuhan, China. Said Aqil menyebut urgensi pemulangan tersebut akibat wabah virus Corona yang menurutnya sangat riskan.

“Mahasiswa atau WNI yang ada di China sebaiknya seperti apa. Kalau boleh, pulang aja dulu. Karena sangat mematikan virus itu,” ujarnya kepada wartawan setelah menghadiri Sosial Media NU Gathering di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (29/1).

Menurutnya tak sedikit WNI yang tercatat sedang berada di Kota Wuhan dan beberapa di antaranya merupakan santri serta mahasiswa NU yang mengenyam pendidikan disana.

“Ada banyak [santri NU di Wuhan] lebih dari seratus,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Di tempat yang sama, Sekretaris Jenderal PBNU Ahmad Helmy Faishal mengimbau kepada WNI di Kota Wuhan untuk selalu patuh pada anjuran pemerintah.

“Ikutilah anjuran pemerintah untuk sementara yang di daerah terisolasi itu, karantina itu,” tuturnya,

Selain itu mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Indonesia tersebut meminta seluruh lapisan masyarakat Indonesia khususnya di China untuk lebih waspada. Berkaca pada aksi tanggap negara lain, dia sangat berharap pemerintah aktif berperan dan secepatnya mengevakuasi WNI di China

“Saya kira negara-negara harus melakukan itu ya. Saya minta Pemerintah Indonesia untuk bisa mengevakuasi warga negara kita juga,” ujarnya.

Sebelumnya, sesuai data kementerian luar negeri RI, tercatat 100 WNI di Wuhan. Mereka terdiri dari 84 mahasiswa dan 16 tamu mahasiswa dari tempat lain. Sedangkan di Provinsi Hubei tersebar 243 WNI.

Pemerintah Indonesia diketahui memulai mempersiapkan mekanisme evakuasi. Tak lepas dari instruksi dari Kemlu, TNI AU tengah mempersiapkan 3 (tiga) pesawat yang siap diterbangkan untuk menjemput WNI dari wilayah karantina penyebaran virus corona di China.

Kasus penyebaran virus corona pertama kali dikonfirmasi pada 31 Desember 2019. Wabah virus corona diduga pertama menyebar dari pasar ikan dan hewan yang berada di tengah kota Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, China.

Hingga kini, terdapat lebih dari 6.000 orang yang terinfeksi virus corona di China. Per Rabu (29/1), sebanyak 132 orang dilaporkan meninggal di China akibat terinfeksi virus serupa Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) itu.

Sejumlah negara lain juga telah terpapar virus corona seperti Uni Emirat Arab, Korea Selatan, Jepang, Hong Kong, Taiwan, Macau, Nepal, Sri Lanka, Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Prancis, Singapura, Malaysia, Filipina, Vietnam, Thailand, Nepal, Sri Lanka, dan Kamboja. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait