Erick Thohir Janji Cicil Uang Nasabah Jiwasraya

Metrobatam, Jakarta – Nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) terus menagih haknya dari perusahaan pelat merah tersebut. Bahkan ada nasabah yang sempat mendatangi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk meminta kejelasan terkait pembayaran polis.

Tak hanya itu, Komisi VI DPR pun sempat mengundang nasabah-nasabah Asuransi Jiwasraya. Para nasabah ini diundang terkait aduan soal tunggakan pembayaran klaim nasabah pemegang polis.

Lantas bagaimana nasib mereka ke depannya? Akankah para nasabah mendapatkan haknya?

Menteri BUMN Erick Thohir berjanji bakal mengupayakan agar Jiwasraya bisa mengembalikan uang nasabah yang selama ini belum dikembalikan karena skandal yang bikin perusahaan asuransi milik negara tersebut gagal bayar.

Bacaan Lainnya

Erick mengatakan bahwa pengembalian hak nasabah akan diberikan secara dicicil. Pihaknya pun tengah mengupayakan agar Jiwasraya kembali memiliki modal yang cukup untuk itu.

“Kan ada stepnya. Jadi pembentukan holding (BUMN asuransi) itu nanti akan cashflow Rp 1,5-2 triliun ya, kita bisa cicil ke depan,” kata Erick ditemui di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (9/1/2020).

Selain pembentukan holding, arus modal bagi Jiwasraya bisa diperoleh melalui penjualan aset-aset saham yang memang memungkinkan. Dari situ akan ada tambahan kas untuk mengembalikan dana nasabah.

Dia memastikan bahwa BUMN tidak akan lari dari tanggung jawab walaupun masalah Jiwasraya sudah terjadi sejak 2006.

“Jadi apa yang terjadi dulu dan sekarang, saya yakin pemerintah selalu mencarikan solusi. Tapi yang pasti di bawah pemerintahan Pak Jokowi sendiri saat ini, tentu kebetulan kami yang sedang coba bekerja sama dengan banyak pihak ya, kita harus memberikan solusi. Jadi bukan lempar problem. Kita harus jadi solusi maker,” tambahnya.

Kapan mulai dicicil?

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan Asuransi Jiwasraya mulai mencicil tunggakan nasabah pada kuartal II-2020. Pembayaran diutamakan untuk nasabah-nasabah kecil. Namun, Arya belum detail memaparkan kategori nasabah kecil ini.

“Seperti yang kami sampaikan selama ini, mungkin kuartal II udah mulai, tahun ini. Yang pasti kuartal II dengan Jiwasraya Putra, holdingisasi, kita harapkan bertahap lah. Tapi yang kita utamakan nasabah kecil,” katanya di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis (9/1/2020).

Arya menjelaskan, setidaknya ada tiga langkah menyehatkan Jiwasraya. Pertama, pembentukan anak usaha Jiwasraya Putra. Nantinya, sebagian saham anak usaha dilepas ke investor.

“Pertama kami membentuk lembaga namanya Jiwasraya Putra yang bersih dari induknya, utang dan sebagainya, ini sudah kami mulai sounding ke mana-mana dijual, dan due diligence, nanti investor masuk. Nanti diharapkan Rp 3 triliun masuk,” paparnya.

Kedua, pembentukan holding. Menurut Arya, pembentukan holding ini bukan melimpahkan utang Jiwasraya. Ketiga, dengan melepas aset finansial berupa saham. Dia bilang, dari saham ini diharapkan mampu meraup dana Rp 5,6 triliun.

Sejalan dengan itu, nantinya dilakukan restrukturisasi utang Jiwasraya. Sehingga, jangka waktu pembayaran utang lebih panjang. (mb/detik)

Pos terkait