Pewaris Takhta SBY Mulai Memanas

Metrobatam, Jakarta – Partai Demokrat bakal menggelar Kongres pada Mei 2020 untuk memilih ketua umum baru. Bursa calon pewaris takhta Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mulai memanas.

Sejauh ini, nama Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY jadi yang terkuat di kursi caketum Demokrat. Ada kecenderungan Wakil Ketua Umum Demokrat itu bakal naik tingkat.

“Kalau kita berbicara kongres, kalau aturan dari kongres sebelumnya, itu dijadwalkan bulan Mei. Tetapi saya tidak tahu, mungkin saja berubah. Kalau ada permintaan dari daerah, kita lihat. Tapi sejauh ini masih sampai bulan Mei,” ujar Waketum Demokrat Syarief Hasan di Upnormal, Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2020).

Pencalonan ketua umum partai akan diserahkan kepada kongres. Saat ini AHY sering berkunjung ke daerah-daerah jelang kongres.

Bacaan Lainnya

“Kalau-kalau (AHY) untuk calon ketua umum, saya pikir itu tergantung dari suara di kongres, ya. Tetapi perlu saya sampaikan AHY ini kan juga salah satu wakil ketua umum. Jadi tentu salah satu tugasnya dalam melakukan konsolidasi ke seluruh Indonesia,” sebut Syarief.

Senada dengan Syarief, Ketua DPP PD Jansen Sitindaon menyebut mayoritas pengurus wilayah mendukung AHY menggantikan SBY. Namun semua berbalik kepada keinginan AHY sendiri.

“Dalam diskusi saya dengan banyak rekan sejawat lain sesama Ketua DPC se-Indonesia ini, memang mengharapkan, jika terjadi regenerasi di tubuh partai semoga mas AHY berkenan jadi ketua umum berikutnya. Itulah suara dan harapan dari seluruh pengurus DPC Demokrat se-Indonesia ini. Tapi hal ini kembali ke Mas AHY-nya kan, mau tidak,” kata Jansen, Selasa (18/2).

Syarief Hasan mengatakan ada Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) yang juga berpeluang menjadi ketum Demokrat.

“Bisa jadi, bisa jadi (AHY dan Ibas pengganti SBY), bisa terjadi. Oh iya bisa dong, bisa, sangat bisa. Mas Ibas itu termasuk kader muda Demokrat yang sangat berpotensi,” tutur Syarief.

Ketua DPP Partai Demokrat Didik Mukrianto menyebut AHY dan Ibas bisa menjadi dwitunggal pengganti SBY. Didik awalnya mengatakan kader Demokrat memiliki cara pandang yang sama terkait sosok SBY sebagai figur sentral di partai.

Menurut Didik, perlu penguatan basis kelembagaan partai untuk menghadapi kompetisi politik yang semakin dinamis. Didik mengatakan ‘dwitunggal’ AHY-Ibas bisa menjadi figur sentral di partai selain SBY.

“Tidak kami pungkiri, para pemimpin partai baik tingkat DPC, DPD, dan DPP, serta kader Partai Demokrat memiliki cara pandang yang sama untuk melihat Mas Ibas dan AHY. Mereka adalah dwitunggal yang saling melengkapi dan tidak bisa dibandingkan satu sama lain,” ujar Didik. (mb/detik)

Pos terkait