Diimbau Tidak Mudik, 49 Ribu Perantau Tetap Masuk Sumbar

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno bersama jubir COVID-19 Sumbar, Jasman. (ANTARA/Miko Elfisha)

Metrobatam.com, Padang – Sebanyak 49 ribu lebih perantau masuk ke Sumatera Barat melalui darat dan udara sejak pembatasan selektif diberlakukan di daerah itu pada 31 Maret 2020.

“Kita sudah mengimbau perantau agar tidak pulang untuk sementara terkait coronavirus (COVID-19). Namun tidak bisa melarang. Sekitar seribu orang masuk ke Sumbar setiap hari,” kata Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno di Padang, Jumat.

Menurutnya sebagian besar perantau Sumbar adalah pedagang. Saat wabah, jual beli tidak ada, karena itu mereka cenderung memilih pulang ke kampung halaman.

Kebijakan yang dilakukan Pemprov Sumbar, kata Irwan, melakukan pembatasan selektif. Seluruh perantau yang pulang periksa dan didata. Mereka yang menunjukkan gejala seperti demam segera tangani sesuai prosedur.

Bacaan Lainnya

Sementara perantau yang tidak menunjukkan gejala di data. Datanya dikirimkan ke kabupaten dan kota tujuan bahkan hingga ke tingkat RT untuk memastikan mereka melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

“Sebelumnya memang ada kendala soal data ini. Sekarang alurnya sudah berjalan. Data perantau yang masuk pasti sampai ke daerah tujuan,” ujarnya.

Irwan mengimbau agar perantau yang pulang kampung tersebut bersedia mengikuti prosedur isolasi tanpa harus dipaksa. Hal itu bertujuan untuk mencegah penyebaran voronavirus (COVID-19) menyebar.

Supaya pelaksanaan isolasi mandiri itu lebih sempurna, Irwan Prayitno telah mengeluarkan instruksi agar pejabat pemerintahan terbawah aktif memantau mereka yang baru pulang dari rantau.

Ia mengakui saat ini belum semua perantau yang mengikuti prosedur isolasi itu. Berdasarkan penelitian Fisip Universitas Andalas hal itu terjadi karena banyak yang belum memahami fungsi dari isolasi 14 hari itu.

“Karena itu kita minta kabupaten/kota agar lebih aktif untuk memberikan pemahaman bahaya coronavirus (COVID-19) kepada masyarakat, terutama perantau yang baru pulang itu agar bersedia melakukan isolasi secara mandiri,” ujarnya. (*)

Pos terkait