Ini Prediksi, Sederet Calon Vaksin Covid-19 Sedang Diuji dan Kapan Selesai?

Ilustrasi

Metrobatam.com (mb) – Para ilmuwan sampai saat ini masih terus berlomba untuk menghasilkan vaksin yang efektif untuk melawan virus Corona COVID-19. Bahkan beberapa kandidat vaksin tersebut sudah ada yang masuk ke tahap akhir, yaitu diuji klinis pada manusia.

Dari berbagai negara yang saat ini meneliti pembuatan vaksin, China, Amerika, dan Inggris lah yang mulai menunjukkan hasil yang baik. Tetapi, adapun yang mengabarkan bahwa produksi vaksin mundur dari waktu yang telah diprediksikan.

Berikut ini rangkuman beberapa prediksi kehadiran vaksin di China, Amerika, dan Inggris.

1. China

Di China, beberapa kandidat vaksin mulai memperlihatkan hasil yang efektif. Menurut pakar penyakit menular di Beijing, China, Dr Zhong Nanshan, mengklaim vaksin pertama dari negaranya siap digunakan pada awal musim gugur atau sekitar bulan September mendatang.

Bacaan Lainnya

“Beberapa dari vaksin tersebut bisa digunakan untuk keadaan darurat, diperkirakan pada akhir tahun ini. Kami percaya, di musim gugur atau musim dingin (November) ini pun sudah bisa digunakan,” jelasnya yang dikutip dari Daily Mail.

Adapun beberapa vaksin yang sudah menunjukkan hasil yang efektif ataupun memasuki uji klinis fase akhir, seperti Ad5-nCoV, CoronaVac, dan vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi China National Biotech Group (CNBG).

Ad5-nCoV

Vaksin Ad5-nCoV yang dikembangkan oleh Beijing Institute Biotechnologies dan CanSino Biological menjadi kandidat yang potensial. Mengutip dari Sciencedaily, pada uji klinis fase 1 menunjukkan produk ini aman, ditoleransi dengan baik, dan bisa membentuk respon imun terhadap virus Corona.

CoronaVac

Untuk vaksin buatan Sinovac Biotech, CoronaVac, kini telah memasuki uji klinis fase 3. Pada uji klinis fase 1 dan 2, vaksin ini diklaim sukses membentuk respon imun untuk melawan infeksi.

“Penelitian di fase I dan II kami menunjukkan CoronaVac aman dan dapat memicu respons kekebalan,” tutur CEO Sinovac Weidong Yin dalam sebuah pernyataan dikutip dari STAT News.

Vaksin CNBG

Kandidat vaksin ketiga yang diklaim bisa melawan virus Corona adalah vaksin buatan perusahaan farmasi China National Biotech Group (CNBG). Vaksin ini telah memulai pengujian sejak April lalu yang melibatkan sebanyak 1.120 relawan.

Mengutip Telegraph, vaksin yang akan segera menjalani uji klinis fase akhir ini diklaim bisa menginduksi 100 persen antibodi pada tubuh relawan pada percobaan sebelumnya. Dan uji klinis fase 3 ini akan dilakukan di luar negeri.

2. Amerika Serikat

mRNA-1237

Salah satu vaksin Corona potensial dari Amerika Serikat adalah yang dikembangkan oleh perusahaan biotek Moderna, bernama mRNA-1237. Dari hasil penelitian dan uji coba, vaksin itu bisa menghasilkan antibodi COVID-19 yang sama seperti pada ‘survivor’ yang pernah tertular Corona.

Uji klinis fase 3 vaksin ini akan dimulai pada Juli 2020 mendatang dan melibatkan 30 ribu relawan. Moderna ini disebut bisa memproduksi 500 juta – 1 milyar dosis vaksin COVID-19 per tahun. Bahkan perusahaan ini telah menerima dana untuk meningkatkan produksi agar bisa memvaksinasi 300 juta orang di awal tahun depan.

3. Inggris

Vaksin dari Oxford

Kandidat vaksin dari Inggris yang dikembangkan oleh Universitas Oxford yang bekerja sama dengan perusahaan farmasi AstraZeneca, sebelumnya juga sangat optimis bisa segera siap untuk masyarakat. Mereka akan mulai uji klinis fase 3 pada Agustus mendatang, dan direncanakan dibuat hingga jutaan dosis mulai September tahun ini.

Dikutip dari The Sun, harapan ini pupus saat peneliti dari Universitas Oxford mengatakan vaksin tersebut tidak akan tersedia sampai Oktober 2020. Ini karena masih ada keraguan terkait seberapa lama vaksin ini bisa bertahan di dalam tubuh untuk mencegah infeksi virus.

Prediksi berbeda dari para ahli

Hal ini senada dengan pendapat dari imunolog virus University of Guelph, Canada, Byram Bridle. Ia mengatakan sangat tidak mungkin vaksin bisa siap dalam waktu singkat.

“Alasan mengapa saya bicara hal itu karena ini (vaksin) sama sekali tidak bisa dikembangkan dalam periode waktu yang begitu singkat,” kata Bridle, yang dikutip dari Globalnews.

Menurutnya, dalam waktu 12-18 bulan baru masuk di tahap kerangka kerja untuk menemukan vaksin. Rata-rata sebagian besar vaksin butuh waktu sekitar 10 tahun dan paling cepat 4 tahun untuk mengembangkannya.

Namun, pakar penyakit menular penyakit terkemuka di AS, Dr Anthony Fauci, optimis vaksin di Amerika Serikat bisa siap pada akhir 2020 atau di awal 2021. Kepercayaan ini muncul saat jumlah kematian terkait Corona di AS selama empat hari berturut-turut menurun.

“Kami merasa optimistis, berdasarkan upaya gabungan yang telah dilakukan selama ini. Nanti akan ada sejumlah kandidat (vaksin) yang memberikan hasil yang baik, dan kami akan menyediakannya untuk masyarakat Amerika,” kata Dr Fauci saat menghadiri pertemuan komite DPR Amerika Serikat, yang dikutip dari Independent, Rabu (24/6/2020).

“Dalam beberapa waktu lagi, vaksin untuk virus SARS-CoV-2 yang berlisensi akan tersedia untuk masyarakat umum,” lanjutnya.

(detik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *