China Tuduh AS Pamer Kekuatan Kerahkan 2 Kapal Induk ke Laut China Selatan

ILUSTRASI (U.S. Navy Amphibious assault ship USS America (LHA 6), left, sails with Royal Australian Navy guided-missile frigate HMAS Parramatta (FFH 154), Arleigh-Burke class guided missile destroyer USS Barry (DDG 52) and Ticonderoga-class guided-missile cruiser USS Bunker Hill )(CG 52) (photo : C7F)

Metrobatam.com, Jakarta – China menganggap pengerahan dua kapal induk Amerika Serikat ke Laut China Selatan sebagai aksi pamer kekuatan.

AS mengirimkan dua kapal induk dan sejumlah kapal ke perairan yang disengketakan itu untuk ikut serta dalam latihan militer.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan latihan itu dilakukan sepenuhnya karena motif tersembunyi dan merusak stabilitas di wilayah itu.

“AS sengaja mengirim pasukan besar-besaran untuk melakukan latihan militer berskala besar di perairan Laut Cina Selatan untuk memamerkan kekuatannya,” kata Zhao pada briefing harian, Senin (6/7) seperti dikutip dari Time.

Bacaan Lainnya

Laut China Selatan memang menjadi wilayah rawan konflik setelah Tiongkok mengklaim hampir 90 persen perairan kaya sumber daya alam itu. Klaim tersebut tumpang tindih dengan sejumlah negara yang memiliki zona ekonomi eksklusif (ZEE) di Laut China Selatan seperti Vietnam, Malaysia, Filipina, Brunei, hingga Taiwan.

China juga semakin agresif mempertegas klaim historisnya atas Laut China Selatan sejak awal tahun. Pemerintahan Presiden Xi Jinping terus mengerahkan puluhan kapal ikan dan kapal patroli ke Laut China Selatan hingga menimbulkan friksi dengan Malaysia, Vietnam, bahkan Indonesia pada awal Januari lalu.

Meski Indonesia mengaku tak memiliki sengketa wilayah dengan China di Laut China Selatan, aktivitas kapal ikan dan kapal patroli Tiongkok yang sempat menerobos ZEE Indonesia di dekat perairan Natuna kian mengkhawatirkan Jakarta.

Baru-baru ini, kapal China juga menyerang kapal ikan Vietnam di wilayah Laut China Selatan yang diperebutkan kedua negara.

Angkatan Laut AS mengatakan pada akhir pekan bahwa USS Nimitz dan USS Ronald Reagan bersama dengan kapal dan pesawat perang lainnya melakukan latihan di Laut China Selatan.

Juru Bicara Seventh Fleet AS, Joe Jeiley memastikan bahwa pengerahan kapal ini semata untuk melatih fleksibilitas para personel Angkatan Laut AS dalam menanggapi situasi di kawasan, tak ada kaitannya dengan politik maupun peristiwa dunia terkini.

Berdasarkan laporan CNN, latihan ini sudah direncanakan sejak lama, tapi memang jadwalnya bertepatan dengan China yang melakukan latihan di dekat kawasan sengketa di Kepulauan Paracel.

AS sendiri meminta China menghentikan latihan militer tersebut karena dianggap dapat membuat kawasan kian tidak stabil.

(cnnindonesia)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *