Cegah Politik Uang, Bawaslu Apresiasi Pemko Tanjungpinang

peresmian kampung pengawas anti politik uang di Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Minggu (25/10/2020) (Foto: Bawaslu)

Tanjungpinang (Metrobatam.com) – Anggota Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja, menyampaikan apresiasi atas perhatian Pemko Tanjungpinang, Kepulauan Riau, untuk mewujudkan pilkada 2020 yang damai, dan tanpa politik uang.

“Kehadiran kampung pengawas ini merupakan kesadaran masyarakat untuk mewujudkan Pilkada tanpa praktik politik uang, sembari mewujudkan pilkada yang bebas hoax, kampanye negatif hingga SARA,” kata Rahmat dalam keterangannya, usai peresmian kampung pengawas anti politik uang di Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Minggu (25/10/2020)

Menurut Rahmat, kehadiran Wali kota dan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) adalah bentuk komitmen daerah dalam upaya mewujudkan Pilkada tanpa politik uang.

Rahmat mengharapkan komitmen Pilkada  tanpa politik uangmari dimulai dari Pulau Penyengat yang penuh sejarah ini.

Bacaan Lainnya

Selain itu, ia mengimbau dapat menciptakan Pilkada jujur dan bersih serta bertugas mengawasi pelaksaan pemilu, agar tidak terjadi adanya politik uang di Propinsi Kepulauan Riau, khususnya kota Tanjungpinang.

“Saya minta kepada masyarakat, jika ada penyelenggara yang bertentangan dengan aturan silahkan laporkan,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Kota Tanjungpinang, M. Zaini mengatakan pembentukan kampung pengawasan ini merupakan wujud kemandirian masyarakat dalam rangka menciptakan Pilkada yang berintegritas.

Ia mengakui, penyelenggara tidak bisa sendiri tanpa bantuan berbagai pihak.

“Semoga upaya yang kita laksanakan ini menjadikan Pilkada serentak nanti, menjadi pilkada yang berintegritas dan bermartabat,”ujarnya.

Sedangkan, Wali kota Tanjungpinang Rahma menyampaikan terima kasih kepada rombongan Bawaslu RI yang menyempatkan diri hadir dalam peresmian kampung pengawas anti politik uang.

Rahma berharap kepada masyarakat agar kampung pengawas anti politik uang ini dapat diterapkan dan dilaksanakan dalam Pilkada mendatang.

“Karena kampung ini menjadi contoh, mari tanamkan dalam diri kita, jangan memilih calon pemimpin karena diberi uang,” ucap Rahma. Menurut Rahma, proses pilkada yang bersih akan melahirkan pemimpin yang bersih. (**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *