Kebumen (Metrobatam.com) – Fenomena La Nina yang terjadi saat ini telah menimbulkan cuaca dan iklim yang ekstrim, salah satunya adalah hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi yang lama. Hal tersebut menjadi penyebab terjadinya bencana banjir dan tanah longsor di beberapa Wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan WIlayah Jawa Tengah bagian selatan seperti dai Kabupaten Purworejo, Kebumen, Purbalingga, Banyumas dan Cilacap.
Informasi dari Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen Jawa Tengah, menyampaikan bahwa sejak tanggal 27 Oktober 2020, sudah dilakukan penanganan tanggul yang jebol di Kelurahan Panjatan Kecamatan Karanganyar dan Desa Kaliputih Kecamatan Sempor serta Desa Madurejo Kecamatan Puring, dengan kerja bakti menggunakan sensaw dan alat berat.
BPBD Kebumen juga telah melakukan evakuasi korban banjir dan pengiriman nasi bungkus ke beberapa titik lokasi terdampak banjir. Bantuan logistik berupa beras sebanyak 1.000 kg juga sudah diterima dari Handoko Tan pemilik PT Naga Semut Kebumen, untuk dapur umum PMI yang saat ini membantu penyediaan Nasi Bungkus sebanyak 3.500 bungkus per hari bagi warga yang terdampak bencana.
Dikutip dari RRI.co.id, Rabu (28/10/2020), di Provinsi DIY, bencana tanah longsor juga terjadi di Pedukuhan Plampang II Kelurahan Kalirejo Kecamatan Kapanewon Kokap Kabupaten Kulon Progo, longsoran tebing yang diperkirakan setinggi 60 meter dengan panjang 50 meter, telah menelan koraban tiga unit rumah rata dengan tanah terkubur tanah longsor. Kejadian bencana tanah longsor tersebut pada Selasa (27/10/2020) sekitar pukul 04.30.
Lana selaku Kepala Kelurahan Kalirejo mengatakan, bahwa selain di Dukuh Plampang II, tanah longsor juga terjadi di Dukuh Plampang I dan Plampang III, namun yang paling parah adalah di Dukuh Plampang II.
“Kerugian akibat longsor ini ditaksir mencapai Rp.150 juta. Hal ini karena tanah longsor tersebut telah menimbun 3 rumah, 3 sepeda motor dan sejumlah televisi serta peralatan sound system”, kata Lana. (“)
Laporan: Ad.Pur
