Rudi Sampaikan Komitmen dan Ikhtiar Kembalikan Kejayaan Ekonomi Batam

Wali Kota Batam Muhammad Rudi menghadiri Diskusi Ekonomi Outlook 2021 yang ditaja Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Kota Batam di Club House Golf Sukajadi Batam, Selasa (22/12/2020). (foto: MCBatam)

Metrobatam.com, Batam – Wali Kota Batam Muhammad Rudi menyampaikan komitmennya mengembalikan kejayaan Batam. Mewujudkannya, berbagai kegiatan peningkatan ekonomi telah dilakukan dan ikhtiar tersebut akan terus dilakukan.

Beberapa di antaranya, ia paparkan saat menghadiri Diskusi Ekonomi Outlook 2021 yang ditaja Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Kota Batam di Club House Golf Sukajadi Batam, Selasa (22/12/2020).

Rudi memulai dengan tantangan yang kini dihadapi tidak hanya Batam, namun juga dunia yakni Pandemi Covid-19. Menurut Rudi, ekonomi akan tetap terganggu jika pandemi tersebut tidak segera teratasi. Untuk itu, dirinya yang juga dipercaya sebagai Ketua Gugus Tugas (Gugas) Penanganan Covid-19 Batam mengajak semua pihak turut serta menekan penyebaran Covid-19.

“Saya persilahkan kita semua beraktivitas, tapi ingat, dikontrol. Yang paling utama saya minta teratur wajib bermasker, umumnya terapkan protokol kesehatan,” harap Rudi.

Bacaan Lainnya

Ia mengingatkan, menerapkan protokol kesehatan merupakan hal yang ampuh menekan penyebaran penyakit yang disebabkan virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) ini. Hal ini masih perlu dilakukan, sembari menunggu vaksinasi yang diperkirakan akan digelar tahap pertama Januari 2021 dan selanjutnya Maret 2021.

“Kalau kita sepakat melaksanakan tadi (protokol kesehatan) saya kira kita akan lebih cepat bangkit, pulihkan ekonomi kita,” ujar dia.

Wali Kota Batam Muhammad Rudi menghadiri Diskusi Ekonomi Outlook 2021 yang ditaja Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Kota Batam di Club House Golf Sukajadi Batam, Selasa (22/12/2020). (foto: MCBatam)

Ia kembali mengingat, kasus awal Covid-19 di Batam, Maret lalu. Penyakit yang baru serta penyebarannya yang cepat membuat semua pihak kalang kabut. Bahkan Batam ada yang meminta untuk ditutup total dalam waktu tertentu.

“Kalau saya tutup (total) waktu itu, apa yang akan terjadi dengan ekonomi kita. Mengembalikan yang sudah kita tutup akan sulit kita pulihkan,”

Namun dirinya mengambil jalan tengah, aktivitas logistik tetap masuk, sementara arus manusia juga terkontrol dengan bantuan aparat keamanan. Secara perlahan, hingga Juni diberlakukan Adaptasi Kebiasaan Baru (ABK).

“Kenapa saya minta protokol ini dijalankan, apalagi sebentar lagi Natal dan Tahun Baru. Supaya kita cepat terbebas dari pandemi ini. Walau covid masih ada, keadaan sudah mulai membaik dan mari kita pertahankan,” ajaknya.

Rudi kemudian berbicara perihal harapan yang mengiringi hadirnya Undang-undang Cipta Kerja bagi ekonomi. Kini, Peraturan Pemerintah (PP) sebagai turunan UU tersebut tengah diproses.

“UU Cika ini salah satunya untuk membangkitkan ekonomi Batam. UU ini harus cepat selesai, kehadirannya tidak merubah hak-haknya pemerintah tapi prosesnya akan dirubah,” katanya.

Di Batam, yang notabenenya terdapat Pemko Batam dan BP Batam dinahkodai satu orang. Artinya, tidak masalah baik Pemko Batam maupun BP Batam yang akan menerbitkan izin.

“Izin semua dialihkan ke BP Batam. Baik kementerian lembaga maupun Pemko Batam dan sistemnya nanti online. Setelah PP terbit semua sistem akan dibangun dengan demikian urusan akan lebih mudah,” katanya.

Pihaknya juga sedang menyiapkan Rencana Detil Tata Ruang (RDTR) bersama Kementerian Agraria dan Pertanahan. RDTR tinggal menunggu pengesahan di DPRD Batam untuk kemudia ditindaklanjuti ke Jakarta.

“Kalau RDTR sudah keluar maka seluruh lahan bisa diakses di dunia maya, sehingga tau mana yang kosong. Ada investor yang berminta akan mengecek langsung ajukan dengan kemudahan yang ada. Kalau perizinan mudah dan covid hilang, akan bangkit semua,” imbuhnya.

Setelah Covid-19 usai dan ekonomi kembali normal yang kemudian berimplikasi pada meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Batam, artinya pembangunan akan kembali normal juga.

“Dana dari Pemko Batam sesuai dengan visi misi kami, pembangunan infrastruktur akan kami teruskan,” katanya.

Ia menyadari, anggaran dari APBD tidak akan cukup membangun Batam, terlebih anggaran daerah memiliki pos lain yang tidak kalah penting untuk diperhatikan, seperti pendidikan, kesehatan hingga kegiatan sosial kemasyarakatan.

“Untuk itu, karena tugas BP ini adalah menggaet investasi, maka BP Batam dengan anggarannya wajib meningkatkan akses yang mendukung dan menuju daerah investasi,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, yang kini telah mulai dibenah yakni pelabuhan Batuampar. Pengembangan kawasan di dalam pelabuhan melibatkan pihak lain melalui pelelangan umum. Sementara akses jalan hingga lima lajur dari Batuampar ke Mukakuning dibangun BP Batam, sedangkan jalan umum lainnya oleh pemerintah daerah.

“Kalaulah izin sudah mudah, akses juga mudah, kota ini ditata dengan baik, orang akan sendiri datang ke Batam. Darimana mereka tahu, yaitu ketika berwisata ke Batam. Terpilihnya saya mendapatkan penghargaan walikota terbaik ASIA dengan demikian ASIA juga akan tahu. Kalau semua terbangun dengan baik orang akan ramai ke Batam untuk berinvestasi, akses yang mereka mau mudah. Ada kepastian hukum, maka UU Cika membantu,” papar dia.

Tidak hanya pelabuhan maupun infrastruktur jalan, Bandara Hang Nadim juga akan ditata. Landasan akan ditambah. Tidak hanya menjadi tempat naik turun penumpang dan logistik, kawasan bandara akan terintegrasi dengan kawasan industri.

“Batam pernah menjadi primadona. Kita kembalikan kejayaan Batam,” harap dia.

Sementara itu, Ketua KADIN Batam Jadi Raja Gukguk menyampaikan seyogyanya Batam bersyukur dan berterima kasih, merupakan daerah dengan anggaran yang luar biasa. Yakni dari Pemko batam, BP Batam dan dunia usaha. “Tiga motor penggerak ini akan memberikan kontribusi yang lebih pada 2021 mendatang,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Jadi menyampaikan harapan terkait pengembangan pelabuhan. Selain menyampaikan harapan perihal kemudahan izin dan kini berharap atas terbitnya UU Ciptaker.

“Pelabuhan kita kurang lebih 500.000 TEUs padahal kawasan bebas, seharusnya sama dan melebihi tetangga kita Singapura dan Malaysia,” katanya.

(mcb/mb)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *