Gugatan Pilgub Kepri Dipustuskan MK, Maryono: Ini Kemenangan Bersama Masyarakat Kepri

Ketua Persatuan Mubat Kepri dan Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia (BKPRMI) Kepri, H. Maryono. S. Ag.

Metrobatam.com, Batam – Sehubungan Pilkada Kepri dan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dengan ditolaknya gugatan yang diajukan pasangan nomor urut 2 Isdianto-Suryani, karena selisih perolehan suara melebihi ambang batas dan dipastikannya pasangan nomor urut 3 Ansar-Marlin sebagai pemenang.

“Pihak mana yang kalah hendaknya menerima dan bersabar, masa kepemimpinan sekarang hanya tiga setengah (3.5) tahun. Karena 2024 awal kita sudah melaksanakan Pilkada lagi. Jadi pada saat ini kumpulkan kekuatan, persaudaraan, pendukung agar kita bisa bertanding lagi di pemilihan berikutnya”, ucap H. Maryono.S.Ag selaku Ketua Persatuan Muballigh Kepri, saat ditemui awak media, Rabu (17/02/21) sore.

Tak hanya pada pemilihan gubernur Kepri, Maryono menyebutkan Pilkada Kota Batam, Pilkada Lingga, Bintan dan Karimun juga berlangsung dengan tertib dan damai.

Maryono mengucapkan bersyukur Kepada Allah karena Pilkada di Kepri telah berlangsung dengan damai. “Mulai dari dari pendataan pemilih, proses kampanye, pemilunya, dan sampai proses gugatan berlangsung aman”, ujarnya.

Bacaan Lainnya

Maryono menyampaikan, Pihak yang menang jangan terlalu bergembira dan waktunya juga sebentar. Hakekatnya yang menang dapat musibah atau dapat beban berat.

“Dimana Kepri saat ini dalam masa pandemi, ini akan menjadi tugas berat untuk bagi yang terpilih pada periode ini untuk membangkitkan kembali ekonomi yang sudah terpuruk akibat Covid-19 ini,” tuturnya.

Lanjut Maryono, “belum lagi untuk memenuhi janjinya, seperti jembatan Bintan ke Batam, itu butuh perjuangan yang kuat, karena mimpi itu dulu selalu gagal. Jangan sampai ini hanya janji saja”, sebutnya.

Maryono juga sebagai Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia (BKPRMI) Kepri menyebutkan, Kepri berada di wilayah perbatasan dan merupakan gerbang NKRI gerbang utara dari wilayah Barat Tenggara.

“Makanya di Natuna itu ada tulisan gerbang Utaraku, kita ini gerbang utara yang berbatasan dengan empat wilayah negara lain” ucap Maryono.

“Karena kita berbatasan langsung dengan empat negara, kita butuh kinerja gubernur dan Kepala daerah menjaga perbatasan. Salah satunya menjaga kesejahteraan khususnya wilayah Kepri karena pendekatan militer tidak cukup pendekatan kesejahteraan lebih efektif,” Jelas Maryono.

Menurut Maryono, kalau masyarakat di pinggiran Indonesia ini sudah sejahtera semua. “Saya rasa masyarakat memiliki jiwa nasionalisme yang kuat”, ujarnya

Kemudian, tugas berat lainnya pemimpin ialah mengatasi kriminalitas yang cukup tinggi, seperti penyeludupan barang, kasus TKI dan lainnya.

“Tidak kalah pentingnya adalah dari sisi agama, pemerintah Kepri harus bijak mengatasi kemaksiatan yang ada di wilayah kita terkhusus Batam, Tanjung Pinang dan Karimun, karena di sana banyak berbau maksiat,” pungkas Maryono.

(Yandra)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *