Para Dokter India Kecam Obat yang Diklaim Ampuh Obati Covid-19

Foto: Suasana penanganan jenazah pasien Covid-19 di India, beberapa waktu lalu (AP)

METROBATAM.COM. Jakarta – Para dokter di India mengecam distribusi gratis obat untuk pasien Covid-19 yang belum teruji khasiatnya bernama Coronil. Obat berbasis Ayurveda itu akan dibagikan oleh otoritas negara bagian Haryana.

Pemerintah negara bagian itu mengatakan kalau mulai minggu ini akan membagikan Coronil kepada pasien Covid-19. Obat tersebut diluncurkan oleh perusahaan milik guru yoga Baba Ramdev tahun lalu. Ramdev juga merupakan pegiat Ayurveda, sebuah pengobatan India kuno mencakup obat-obatan, meditasi, olahraga, dan pedoman diet yang dipraktikan jutaan penganut.

Pemerintah pusat kemudian menyatakan produk itu tidak dapat dipasarkan sebagai obat, melainkan hanya sebagai penguat kekebalan tubuh.

Pejabat dari Indian Medial Association (IMA) Ajay Khanna mengatakan, hingga saat ini tidak ada dasar ilmiah penggunaan Coronil dalam merawat pasien Covid-19

Bacaan Lainnya

“Jika pemerintah Haryana melakukan ini, maka itu adalah kerugian mereka,” ujarnya seperti dikutip Reuters, Rabu (26/5/2021).

Unit Uttarakhand dari IMA mengajukan gugatan terhadap Ramdev dan memintanya untuk menulis permintaan maaf. Permintaan maaf itu diperlukan lantaran Ramdev bilang perawatan yang berbasis sains telah menyebabkan kematian ribuan pasien Covid-19.Komentar itu memicu kemarahan para dokter di India. Ramdev, yang memiliki banyak pengikut di India, sudah menarik pernyataannya pada hari Minggu kemarin.

Sebagai informasi, salah satu metode Ayurveda adalah mengolesi kotoran sapi ke tubuh yang diyakini menangkal Covid-19. Dokter mengatakan tidak ada bukti ilmiah tentang keefektifan metode itu. Sebaliknya, hal itu justru berisiko menyebarkan penyakit lain.

Sebagai informasi, India mencatatkan 27,16 juta kasus Covid-19. Dari jumlah itu, sebanyak 311.388 meninggal. Gelombang kedua kini telah melanda banyak negara bagian di Negeri Bollywood.

Di sisi lain, pengobatan tradisional populer di sana karena banyak orang yang kurang mendapat akses perawatan kesehatan. Dokter telah memperingatkan tentang bahaya orang yang mempercayai pengobatan alternatif untuk Covid-19.

(cnbc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *