Bupati Agam: KJA Maninjau bukan Dihabiskan, Tetapi Ditata Kembali

METROBATAM.COM. AGAM – Bupati Agam Dr.H.Andriwarman.M.M, tegaskan Pemerintah Kabupaten Agam tidak akan menghabiskan Keramba Jala Apung (KJA) di Danau Maninjau seperti isu yang berkembang di tengah-tengah masyarakat.

Andriwarman menegaskan hal tersebut dalam rangka kegiatan Brainstorming Pengembangan sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ramah Lingkungan sebagai Alternatif Pengalihan Usaha Produjtif KJA, di Salingka Danau Maninjau yang dilaksanakan di Hotel Sakura Syariah Lubuk Basung.

“Pemerintah Kabupaten Agam akan merapika dan menata KJA, sesuai daya dukung dan daya tampung Danau Maninjau yang saat ini 6000 petak KJA,” ujar Bupati Agam.

“Saat ini KJA sudah melebihi kapasitas sehingga sisa pakan ikan sudah menumpuk, jadi sedimen yang menyebabkan air danau tercemar dan adanya penurunan kualitas lingkungan hidup di Danau Maninjau,” ungkap Bupati

Bacaan Lainnya

“Danau Maninjau merupakan salah satu Danau di Indonesia yang perlu diselamatkan dari pencemaran, hal ini di dukung oleh Pemerintah Pusat, pemerintah Kabupaten Agam saat ini sudah mendata dengan cara by names by address dan ternyata banyak KJA Danau Maninjau ini tidak bertuan serta tanpa memiliki izin,” imbuhnya.

“KJA yang tidak mempunyai izin ini akan kita tarik keluar, jika tidak ada pemilik hal ini tidak boleh dibiarkan,” terang Andriwarwan.

“Pada dasarnya Pemerintah Kabupaten Agam tidak pernah melarang masyarakat memasang KJA ini, tetapi yang harus ramah lingkungan dan harus sesuai dengan kapasitas Danau Maninjau yaitu 6000 petak,” jelasnya.

Bupati agam menegaskan dalam pertemuan pada Brainstorming, tidak akan beri ruang untuk pengusaha non lokal yang menanam modal di Danau Maninjau.

Bupati Agam menambahkan apabila kondisi Danau Maninjau pulih, banyak potensi wisata yang dapat meningkatkan perekonomian dan taraf hidup masyarakat ke depan. Salah di bidang pariwisata, di antaranya apabila air Danau Maninjau bersih akan banyak wisatawan yang berekreasi ke Danau Maninjau, tentu ini menjadi moment untuk meningkatkan ekonomi masyarakat juga.

“Dengan meningkatnya kualitas air danau, satwa di Air seperti Rinuak dan Pensi, kuliner khas Danau Maninjau akan menjadi komponen yang penting untuk objek pariwisata,” tutup Andriwarman. (Basa)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *