Momok Swab Antigen Jadi Bumbu Perayaan Idul Adha ditengah Covid-19 1441 H

Yudi Iskandar, Tokoh Masyarakat Kepri

METROBATAM.COM|BINTAN – Sudah dua tahun terakhir ini masyarakat Indonesia terutama Provinsi Kepulauan Riau harus menggelar Perayaan Idul Adha 1442 H ditengah badai Covid 19.

Bahkan masyarakat harus dihadapkan kenyataan harus mengikuti protokol yang begitu ketat seperti Swab Antigen untuk para penyembelih hewan Qurban. Akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat (PPKM) Darurat di Provinsi Kepulauan Riau.

Hal yang sebelumnya belum pernah dilakukan oleh masyarakat pada saat perayaan Idul Adha. Yudi Iskandar selaku tokoh masyarakat melihat hal ini berpesan kepada pemimpin yang ada di Provinsi Kepri sebagai berikut Pemimpin sejati bukan orang yang mempunyai banyak pengikut, tapi yang menciptakan paling banyak edukasi yang bijak dalam memimpin.”

Ketika menjadi pemimpin pola pikirpun otomatis akan berubah, tanyakan pada masyarakat setiap kali engkau bertindak. Nomor satukan masyarakatmu tentang apa keluh kesahnya atas kepemimpinanmu, bukan menghindar dari ocehan yang mengkritikmu, maka engkau akan di sebut pemimpin sejati.

Bacaan Lainnya

Menjadi pemimpin juga bisa dimulai dari hal kecil, yang buat masyarakatmu lebih tenang dalam tidurnya ketika malam sunyi berlalu, bukan sebagai penghalang tidurnya yang datang dalam mimpi buruk. berikan kesejahteraan bagi rakyat bukan retorika semata, ketika Anda telah terpilih. Wujudkan janjimu atau masyarakatmu akan bersuara di depanmu menagih janji politikmu.

Ingatlah selalu bahwa orang-orang kecillah yang membuat Anda duduk di kursi yang empuk itu. Engkau tak boleh lupa akan jasa mereka yang telah memberikanmu dukungan, sekaligus menitip harapan untukmu. Dengarlah harapan atas nama masyarakat Prov ini, pakaianmu yang mewah bukanlah milikmu tapi milik rakyat. Tanamlah nama rakyat di dalam hatimu hingga kau tak salah langkah atau rakyat akan mengamuk. Orasimu di panggung politik dinantikan masyarakatmu. Karna aku yakin kaulah harapan pemimpin daerah ini. Ingatlah selalu jangan merasa menguasai atas kekuasaan rakyat ketika anda telah berkuasa saat ini.

Engkau pemimpin yang sedang duduk di ruanganmu, Berjanjlah pada dirimu, bahwa kamu akan memberi kehangatan saat rakyat kedinginan bukan menambah es penderitaan bagi rakyat, berjanjilah pada dirimu, bahwa kamu akan menyembuhkan luka sang petani, nelayan, buruh, yang kesakitan karena ditindas dan dilukai oleh pemimpin yang tidak bijak.

(Budi Arifin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *