358 Pasien Tengah Dirawat hingga September 2021, Danrem 033 WP Selalu Serius dan Terus Memantau Perkembangan Penanganan PMI di RSKI Pulau Galang

Keterangan gambar: Petugas Satgassus penanganan Covid-19 daerah perlintasan di wilayah Provinsi Kepri melakukan pemeriksaan suhu tubuh kepada para penumpang yang datang melalui pintu masuk di salah satu Pelabuhan Internasional Batam.

METROBATAM.COM. BATAM – Sebanyak 358 pasien dirawat di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Pulau Galang, Kampung Vietnam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Batam, hingga Senin (6/9/2021). Dari total tersebut, 346 pasien di antaranya adalah Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan 12 pasien dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dengan rincian 223 pasien laki-laki dan 135 perempuan Okupansi atau penghunian di RSKI yaitu 77,82 persen.

Sejak RSKI Pulau Galang mulai dioperasikan, pada Senin (6/4/2020) silam, Tentara Nasional Indonesia (TNI) memerintahkan Panglima Kodam (Pangdam) I selaku Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) dan memerintahkan Komandan dari Komandan Resor Militer (Danrem) 033/Wira Pratama (WP), Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Jimmy Ramoz Manalu, sebagai Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) yang bertugas bertanggung jawab diseluruh Operasional (Ops) di RSKI Pulau Galang.

Hal tersebut dikarenakan terletak di wilayah Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan (BB). Tak hanya itu, Danrem 033/WP ditunjukkan langsung sebagai Ketua Satuan Tugas Khusus (Satgassus) penanganan Covid-19 daerah perlintasan di wilayah Provinsi Kepri.

Ini sesuai Surat Keputusan (SK) Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, di Nomor: 597 Tahun 2021 tanggal 22 April 2021 tentang Satuan Tugas Khusus Penanganan Covid-19 Daerah Perlintasan Kepri.

Bacaan Lainnya
Keterangan Gambar: Pasien yang dirawat di RSKI Pulau Galang, Kampung Vietnam, Provinsi Kepri, Batam.

Dalam SK tersebut, Danrem 033/WP bertanggung jawab dalam pengawasan serta perkembangan penanganan PMI, baik kepada Warga Negara Indonesia (WNI), dan Warga Negara Asing (WNA) yang datang ke negara Indonesia demi terciptanya keamanan dan kenyamanan agar penyebaran wabah pandemi dapat diminimalisir dan dicegah supaya masyarakat baik Kepri dan Batam tidak terpapar hingga meluas ke Indonesia.

Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 033/WP, Mayor Infanteri (Inf) Reza Fahlevi, mengatakan, pihaknya selalu serius dan memantau terus setiap perkembangan penanganan kasus Covid-19 agar segera dapat ditangani.

“Kegiatan Satgassus ini masih terus berjalan dan selalu dalam pengawasan Danrem 033/WP. Kami selalu pantau dan segera kami tangani, ini demi menciptakan keamanan dan kenyamanan dengan harapan agar penyebaran Covid-19 tidak tersebar meluas ke Indonesia,” kata Mayor Inf Reza Fahlevi, Selasa (7/9/2021).

Dalam penanganannya, disampaikan Mayor Inf Reza, bahwa, ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh para PMI baik WNI dan WNA yang datang ke Indonesia melalui pintu masuk Pelabuhan Internasional Batam Center dan Harbour Bay Batam. Pertama, harus melaksanakan administrasi dan test polymerase chain reaction (PCR).

Selanjutnya, dilakukan Isolasi Mandiri (Isoman) selama delapan (8) hari, kemudian test PCR tahap kedua guna memastikan betul kondisi para PMI tersebut dalam kondisi sehat sebelum kembali ke kampung halamannya.

“Ada beberapa tahap yang harus dilewati mereka (PMI) yang datang ke Indonesia terlebih dahulu. Seperti melaksanakan administrasi, test PCR, dan Isoman selama 8 hari. Nah mereka kemudian melaksanakan test PCR yang kedua (setelah hari ke-7), apabila dalam hasil PCR pertama dan kedua dinyatakan negatif, mereka boleh kembali ke kampung halaman untuk beraktivitas seperti sedia kala,” jelasnya.

Selain di RSKI Pulau Galang, masih kata Kapenrem 033/WP, Danrem Brigjen TNI Jimmy Ramoz Manalu bersama Pemerintah Kota (Pemko) Batam menyiapkan tempat karantina bagi PMI yang melaksanakan Isoman.

“Danrem 033/WP bekerjasama dengan pemerintah setempat (Pemko Batam) menyiapkan tempat karantina seperti rumah susun (Rusun) BP (Badan Pengusahaan) Batam dan hotel (yang ditentukan pemerintah) untuk isolasi mandiri. Nah jumlah PMI yang melaksanakan Isoman sebanyak 221 orang, di Rusun Pemko Batam 63 orang, Rusun Putra Jaya 131 orang, dan Shelter (fasilitas umum atau tempat evakuasi pengungsi) Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (P4TKI) 31 orang,” ujarnya.

Adapun, sejak bulan April 2021 hingga September 2021, terhitung PMI WNI yang datang ke Indonesia mencapai 15.527 orang dengan persentase 12 persen. Dari jumlah di atas, 1.877 orang terdiri dari warga negara Singapura atau 87.90 persen dan 13.650 dari Malaysia. Sedangkan WNA yang datang ke Indonesia dari Singapura sebanyak 393 dan 109 orang dari Malaysia.

Dari data tersebut, PMI WNI yang terpapar positif Covid-19 sebanyak 108 orang yang dilakukan melalui test PCR pertama dan 1.261 orang test PCR kedua, dengan total 1.441 orang terpapar positif. Sementara WNA yang terpapar melalui test PCR pertama dan kedua masing-masing sebanyak tiga (3) orang.

“Semua upaya telah dilakukan oleh instansi terkait lainnya yang terlibat dalam Satgassus penanganan Covid-19 daerah perlintasan di wilayah Provinsi Kepri,” tandas Pjs Kapenrem 033/WP. (Ilh4m)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *