METROBATAM.COM, Buntok – Dalam pelayanan hemodialisis atau cuci darah di RSUD Jaraga Sasameh Buntok, Barito Selatan (Barsel) sudah maksimal, disampaikan oleh tim supervisi unit hemodialisis atau spesialis penyakit dalam yang tergabung dalam Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) Wilayah Jawa dan Kalimantan yaitu dr. Widodo, Sp. PD. KGH, finasim, Senin (28/03/2022).

“Saya sangat menghargai RSUD Jaraga sasameh Buntok dalam memberikan pelayanan kepada pasien hemodialisis. RSUD Jaraga Sasameh Buntok sudah melakukan pelayanan dengan baik dan sudah maksimal, ”ucap dr Widodo kepada wartawan setelah selesai menyampaikan paparan kepada keluarga pasien di ruang khusus homedialisis.

Ia juga mengatakan pelayanan hemodialisis ini subspesialis berteknologi tinggi, pihaknya memahami betapa sulitnya melakukan pelayanan dengan alat-alat seperti ini.
Pihaknya akan selalu melakukan pemantauan serta perbaikan-perbaikan , namun dalam evaluasi ini pelayanan RSUD Jaraga sasameh Buntok sangat maksimal.
Menurutnya, pasien penyakit ginjal ini sangat memerlukan pelayanan dialisis seminggu dua sampai tiga kali dan itu perlu pendampingan yang khusus.
Ia juga mengungkapkan, kedatanganya ke RSUD Buntok dalam rangka memberikan konsultasi, arahan dalam bentuk pelayanan medis spesialis penyakit dalam maupun kegiatan-kegiatan yang lainnya yang berkaitan dengan dialisis ini.
Perlu diketaui juga bagi masyarakat, ia menjelaskan penyebab penyakit ginjal yang terjadi di Indonesia ini adalah hipertensi (darah tinggi) dan diabetes melitus (kencing manis). Karena itu bagi semua orang yang mempunyai riwat penyakit tersebut harus berobat secara teratur.
“Berobat secara teratur itu untuk mengendalikan gula darah serta tekanan darah, dan jangan pernah anda mengatakan saya tidak ada keluhan apa-apa berarti saya sudah sehat, itu hanya bisa diketahui kalu anda sudah kontrol dengan dokter,” ucapnya pada awak media.
“Insyaallah kalu kita berobat secara teratur, tekanan darah dan gula darah terkendali gangguan fungsi ginjal bisa kita cegah,” kata dr. Widodo.
Sementara direktur RSUD Jaraga sasameh Buntok, dr Norman Wahyu mengucapkan terima kasih atas kedatangan tim Pernefri serta supervisor hemodialisis wilayah Surabaya dan Kalimantan.
Kehadiran dari tim supervisi homodealisis ini memang rutin yang dilakukan setiap setahun sekali untuk memantau kegiatan-kegiatan hemodelisa yang ada di beberapa Daerah termasuk di RSUD ini.
Hal ini, sambung dia, untuk meningkatkan dan menjaga kualitas pelayanan terkait bagaimana harus memberikan penanganan terhadap pasien yang memang membutuhkan hemodalisa atau cuci darah ini,” katanya
“Saat ini di RSUD Jaraga Sasameh Buntok untuk pasien hemodalisa ada sekitar 27 pasien, dan mereka diperiksa bergantian setiap dua kali dalam satu Minggu,” kata
direktur RSUD Jaraga sasameh Buntok, dr Norman Wahyu.
(R-N)














