METROBATAM.COM, NATUNA – Tarian Jepin Bunga Rampai di Kabupaten Natuna, yang penduduknya 85% adalah bersuku Melayu. Sehingga bentuk kebudayaannya pun merupakan kebudayaan Melayu Kepulauan. Seiring berjalannya waktu dan terjadinya hubungan perdagangan dengan bangsa lain, maka terjadilah penetrasi kebudayaan yang berlangsung dengan damai.
Oleh sebab itu, kesenian di Natuna dipengaruhi oleh kebudayaan Bangsa Arab, Siam (Thailand), China, Kamboja, dan Vietnam.
Tari tradisi adalah hasil ciptaan leluhur yang ada faktanya dan sesuai dengan sejarah yang ada. Tari tradisi bermacam-macam, salah satunya adalah tari Zapin. Menurut Said Parman (2000: 196) mengatakan Tari Zapin Riau memiliki falsafah air, udara, dan tanah sebagai tiga unsur pokok dalam satu kitaran hidup manusia.
Tiga jenis pemisahan ini dimaksudkan sebagai hasil untuk mencari falsafah yang terkandung dalam tarian Zapin. Pemisahan itu muncul untuk menerangkan bahwasannya orang Melayu tempo dulu sudah kreatif dika diukur dengan zaman dimana mereka hidup.
Peran kumpulan seni dan sanggar-sanggar tari telah ada menambah warna dan geliat pertumbuhan dunia tari yang ada di Natuna. Sanggar-sanggar yang ada berbuat dan membentuk sesuatu untuk tari sesuai dengan maksud dan tujuan mereka masing-masing.
Sanggar ini diberi nama ‘Sanggar Bunga Rampai’ yang berdiri pada tahun 1996, sanggar ini merupakan sanggar tertua yang ada didaerah Natuna. Sanggar ini bermakna dari Bunga Rampai yaitu campuran dari bermacam-macam bunga dan irisan daun pandan, dengan maksud akan mendapatkan bau yang harum.
Pada Bunga Rampai terdapat bermacam-macam bunga, seperti bunga asoka, bunga kertas, bunga mawar, bunga melati dan beberapa macam bunga lainnya. Jadi, sesuai dengan banyaknya ragam bunga pada Bunga Rampai maka terwakillah sanggar tersebut, yang juga memiliki bermacam-macam tarian seperti tari Hadrah, Jepin, Ayam Sudur, Awan Mendung dan beberapa tari tradisi lainnya.
Natuna memiliki beberapa kesenian tradisi yaitu, Permainan Alu, Mendu, Bangsawan, Hadrah, Pencak Silat, serta Cecah Inai. Natuna juga memiliki beberapa tari tradisi diantaranya adalah Zapin yang biasa disebut masyarakat Natuna dengan nama Jepin, Ayam Sudur, Tari Topeng, Palok Saguk, Nyulak Nyok, serta Tari Awan Mendung. Tari Tradisi Jepin adalah tari yang telah lama ada di Natuna dan ditarikan secara turun temurun. Dimana Jepin tersebut merupakan sebutan dalam bahasa daerah Natuna yang berarti Zapin.
Perbedaan antara Tari Zapin Riau dengan Tari Jepin di Sanggar Bunga Rampai di Kecamatan Bunguran Timur Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau ini adalah makna dari gerakannya, pada tari Zapin Riau Tari Jepin ini pada umumnya sama dengan tari Zapin Melayu yang ada di Riau dan Kepulauan Riau yang gerakannya lebih dominan pada gerakan kaki. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk menganalisis gerak, kostum dan tata rias, desain lantai, serta musik pada tari Jepin di sanggar Bunga Rampai Kecamatan Bunguran Timur Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau.
Tari Tradisi Jepin mengandung unsur-unsur tari atau elemen-elemen tari yang ada didalamnya seperti gerak, musik, desain lantai, dinamika, tata arias, tata busana, tema, pentas dan penonton. Gerakan yang ada ditarian Tradisi Jepin di sesuaikan dengan Tari Tradisi Jepin, yakni ditarikan dengan gerakan-gerakan yang ceria.
Lincah dan ekpresif, diantaranya ada Gerakan-gerakan pada Tari Jepin yaitu: 1) bunge yaitu : salam pembuka, sama halnya dengan tari Zapin yang ada di Riau, pada awal tarian penari melakukan gerak sembah atau hormat sebagai salam pembuka tarian, 2) Ngulo yaitu mengulur benang sebelum digulung, dimaksudkan sebagai mengulur benang sebelum digulung,maksudnya para nelayan mempersiapkan peralatan memancing dan menjaring sebelum mereka pergi kelaut, dan 3) Buku Benang yaitu menggulung benang ke sekoci benang. Gerakan dan makna ini berkaitan dengan gerakan sebelumnya, setelah mengulurkan benang kemudian para nelayan menggulungnya pada sekoci benang.
Setelah semua benang tergulung pada sekoci benang maka para nelayanpun siap untuk melaut.
Ditinjau dari segi kostumnya, tari tradisi Jepin ini menggunakan baju Kurung Melayu berwarna putih dan songket hijau untuk penari laki-laki dan berwarna ungu, biru serta menggunakan jilbab hijau untuk penari perempuannya.
Desain lantai yang digunakan pada tari tradisi Jepin yaitu garis lurus dan gerak lengkung seperti gerak melingkar. Alat musik yang digunakan 3 buah marwas, gambus, tamborin dan dilengkapi dengan vokal.
Dinamika dalam tari tradisi Jepin yaitu perubahan level, tekanan gerak, dan tempo. Level yang digunakan dalam tari tradisi Jepin tinggi, sedang dan rendah. Tempo pada gerakan tari ini adalah sedang. Tema tari tradisi Jepin adalah Tari Tradisi Jepin Dalam Kehidupan masyarakat Natuna. Tata rias yang digunakan yaitu rias sederhana dan natural yang berupa bedak dan lipstick. Setting dalam tari tradisi Jepin dilapangan luas atau ruangan yang luas. Tempat yang digunakan dalam tari tradisi Jepin di Ranai Darat. Penonton dalam tari tradisi Jepin yaitu tidak harus memiliki kriteria tertentu karena semua kalagan boleh melihat pertunjukan ini. Mulai dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa, pelajar, masyarakat umum dan penjabat.
Artikel ini di buat oleh Bagoes Prasetyo Mahasiswa STAI Natuna Kabupaten Natuna, dengan Mata Kuliah Sejarah dan Tamadun Melayu, Dosen Pengampu H.Umar Natuna, S.Ag., M.Pd.I.
(Rdp)














