METROBATAM.COM, BUKITTINGGI – Mundurnya Wakil Bupati Agam Irwan Fikri sepertinya menjadi bola panas di tahun tahun politik 2024, yang turut menyebut nama Nofrizon Anggota DPRD Provinsi Sumbar akan digantikan oleh Irwan Fikri, setelah Nofrizon PAW dari Partai Demokrat.
Terkait dengan hal tersebut Nofrizon S.Sos.MM, angkat bicara dalam konfrensi persnya yang diadakan di Balai sidang Bung Hatta, Bukittinggi, Sumatera Barat (22/05/23).
“Beredar isu bahwa saya akan di PAW di DPRD Provinsi Sumatera Barat, pengganti saya disebut sebut Irwan Fikri, karena dia adalah kader terbaik di Partai Demokrat, namun ditangapi dingin oleh Nofrizon, selaku masyarakat Agam, berdasarkan KTP Agam, serta Selaku anggota DPRD Provinsi Sumbar Dapil Agam Bukittinggi,” ujarnya.
“Saya harus menjelaskan Anatominya Bupati bahwa Andri warman adalah Bupati Agam yang dipilih oleh masyarakat Kabupaten Agam, dan Nofrizon hingga sekarang masih Anggota DRPD Provinsi,” sebutnya.
“Ini adalah tahun politik, jangan ada maksud tertentu dimanfaatkan untuk hal hal yang kurang pas, sebab Irwan Fikri kalah sama saya di Pileg, sebelumnya Irwan Fikri Pernah curhat sama saya, menyebutkan bahwa ia tidak dapat panggung di partai, dia pengen ketua DPC tapi tidak dikasih, kalau mau berkompetisi lagi, ayo secara sehat,” ungkap Nofrizon.
Lebih lanjut Nofrizon mengatakan, Etika itu perlu, karena di Minangkabau ada pepatah mengatakan, “Pai tampak muko, pulang tampak pungguang”, jangan hanya ingat untuk mundur ya mundur saja, sementara untuk mundur dari legislatif atau eksekutif itu tidak gampang, harus tau aturan main dari administrasi pemerintahan.
“Kalau mundur suatu kepala daerah harus daftar ke Bamus terlebih dahulu, kapan jadwal Paripurna, selesai itu dilanjutkan ke Gubernur, kemudian diteruskan ke Mendagri, lanjut ke Otda, kemudian ke Irjen, baru berkas diperiksa apa penyebab pengunduran diri baru ke Sekjen dan terakahir baru SK Pemberhentian,” jelas Nofison.
Menurut Nofrizon kalau gentlemen harus berbicara langsung ke Bupati, katakan permasalahan kalau sudah tidak sejalan lagi untuk menjalankan pemerintahan, dan ambil sikap. Mulai saat ini saya tidak masuk kantor walau pun hak saya ada, serahkan fasilitas negara yang di pakai, baik kendaraan dinas, rumah dinas , serahkan ke Bupati, itu baru Sportif dan gentleman, ujar Nofrizon, mengakhiri. (Basa)














