Pentingnya Pendidikan Antikorupsi di Sumbar untuk Tangkal Tindakan Korupsi

Gubernur Sumbar Mahyeldi didampingi Sekdaprov dan Kepala Inspektorat bersama Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Dr. Wawan Wardiana membuka kegiatan Roadshow Bus KPK di Padang, Kamis (12/10). (ANTARA/HO-Biro Adpim Sumbar)

METROBATAM.COM, JAKARTA – Dalam memerangi korupsi, sejatinya KPK memiliki strategi yang disebut Trisula Pemberantasan Korupsi yakni Sula Penindakan untuk memberikan efek jera pada pelaku korupsi, Sula Pencegahan dengan memperbaiki sistem dan menutup celah supaya orang tidak bisa melakukan korupsi, serta Sula Pendidikan dengan cara meningkatkan kesadaran masyarakat akan dampak dan bahaya korupsi.

KPK sudah bekerja sama dengan Kemenristek Dikti untuk menyisipkan nilai-nilai antikorupsi melalui pendidikan formal dan nonformal di Perguruan Tinggi. Sejauh ini, di Sumatera Barat sendiri sudah ada dua universitas yang menjadi pilot project pendidikan antikorupsi, yakni Universitas Andalas dan Universitas Negeri Padang.

KPK meminta agar Sumbar bisa mempertimbangkan untuk memasukkan kurikulum antikorupsi di sistem pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler kepada peserta didik jenjang Sekolah Dasar/sederajat, Sekolah Menengah Pertama/sederajat, dan Sekolah Menengah Atas/sederajat.

“Sebetulnya 10 pemerintah daerah di Sumatra Barat sudah membuat peraturan daerah untuk pendidikan antikorupsi ini. Semoga sesegera mungkin pemda lain juga membuat peraturan yang sama untuk menjadi acuan agar pendidikan antikorupsi bisa diinsersi atau menjadi muatan lokal di jenjang pendidikan,” jelas Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana, dalam keterangan tertulis yang diterima Infopublik, Jumat (13/10/2023).

Bacaan Lainnya

Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah, menyambut baik kehadiran KPK di tengah masyarakat via Roadshow Bus KPK. Mahyeldi pun meminta jajarannya untuk menyiapkan bus serupa agar bisa mereplikasi seluruh kegiatan Roadshow Bus KPK, demi melanjutkan penyebaran nilai-nilai antikorupsi di Ranah Minang.

“Kami akan berusaha mengantisipasi perilaku korupsi dengan cara yang sama untuk berjelajah juga di Sumatera Barat. Kami akan siapkan satu mobil atau bus juga. Karena sebetulnya kalau kita lihat, mereka yang melakukan korupsi di Sumatera Barat, bukan karena keinginan tapi karena ketidaktahuan,” tutur Mahyeldi. (Ip)

Pos terkait