METROBATAM.COM, NATUNA – Angin segar untuk pariwisata kembali berembus dari perbatasan barat Indonesia. Uji coba pelayaran internasional rute Tioman (Malaysia) – Anambas (Indonesia) resmi dilakukan. Dengan membuka jalur laut strategis yang dinilai mampu menggerakkan roda ekonomi dan pariwisata kawasan perbatasan.
Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kepri dari Dapil Natuna–Anambas, Marzuki, SH, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah mengupayakan terwujudnya pelayaran perdana tersebut.
“Ini bukan hanya soal pelayaran, tapi sinyal kebangkitan ekonomi di wilayah perbatasan. Anambas memiliki semua yang dibutuhkan untuk menjadi destinasi kelas dunia,” ujar Marzuki, kepada Metrobatam.com Kamis (3/7/2025).
Sebagai anggota Komisi II DPRD Kepri yang membidangi pariwisata, Marzuki menilai konektivitas laut antara Anambas dan Tioman bukan sekadar fasilitas transportasi, melainkan jembatan budaya, ekonomi, dan diplomasi maritim lintas negara.
Pulau Anambas, yang selama ini dikenal lewat keindahan terumbu karang dan pantai tropisnya, perlahan bangkit menjadi magnet wisatawan. Hadirnya rute laut internasional memberi harapan baru bagi pelaku usaha kecil, sektor UMKM, dan komunitas bahari lokal.
“Dengan akses langsung dari Malaysia, arus wisatawan mancanegara akan meningkat. Ini membuka peluang investasi dan mempercepat perputaran ekonomi di daerah,” tegas Marzuki.
Lebih dari sekadar seremonial, Marzuki menekankan bahwa pelayaran ini harus dikawal dengan regulasi, promosi yang tepat sasaran, serta penguatan infrastruktur seperti pelabuhan, layanan imigrasi, dan fasilitas wisata.
“Keberlanjutan itu kunci. Kita tidak ingin ini sekadar uji coba, tapi menjadi awal dari jalur pariwisata regional yang permanen,” tambahnya.
Tidak lupa Marzuki juga mengapresiasi sinergi lintas sektor mulai dari Pemprov Kepri, BP2D, Dinas Pariwisata, hingga Pemkab Anambas dan mitra Malaysia yang berhasil menginisiasi pelayaran ini di tengah berbagai tantangan teknis dan geopolitik. Gerindra Dorong Anambas Jadi Gerbang Wisata Barat Indonesia.
Sebagai legislator dari daerah perbatasan, Marzuki berkomitmen mendorong keberlanjutan rute ini ke depan. Ia menilai Anambas tidak hanya harus menjadi tujuan wisata, tetapi juga pintu masuk sektor ekonomi kreatif dan diplomasi budaya di wilayah barat Indonesia.
“Kita ingin Anambas menjadi lebih dari sekadar destinasi. Ia harus jadi simbol bahwa perbatasan juga bisa menjadi pusat pertumbuhan,” tutupnya. (Rd)
