Kadisperindag Kota Batam Sosialisasi Rivitalisasi Pasar Induk Jodoh

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, Zarefriadi,MPd, membuka diskusi dan Sosialisasi Rivitalisasi Pasar Induk Jodoh

Metrobatam.com, Batam – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, Zarefriadi,MPd, membuka diskusi dan Sosialisasi Rivitalisasi Pasar Induk Jodoh. Acara tersebut di hadiri  dari berbagai perwakilan Pedang pasar induk Jodoh, BP Batam, pihak Kepolisian, Konsultan dan OPD terkait di Lantai 4 Kantor walikota batam, Kamis, (25/1).

Melihat Kondisi pasar Induk jodoh pada saat ini sangat memprihatinkan dan tidak terurus yang mana fungsi saat ini sebagai tempat tinggal dan penyimpanan barang dagangan. Sangat disayangkan,  dimana pasar induk itu berada di tengah pusat kota Batam. Dengan ada proses pengalihan asset dari BP Batam  ke Pemko Batam, yang semulanya pengelolaan pasar induk ini akan di kelola oleh pihak ketiga, Walikota batam meminta pasar tersebut dikelola oleh pihak pemerintah Kota batam, dengan tujuan kepastian berusaha bagi para pedagang,Perlindungan konsumen,pemamfaatan lokasi sebagai contoh aktifitas pasar, menjadikan Nagoya dan Jodoh  kawasan wisata dan Kuliner dan merupakan sumber PAD Kota Batam,Ungkap Zarif.

Rencana Pembangun Pasar induk ini dengan Luas lahan 15404 M2 terdiri dari 5 lantai dengan kapasitas 2460 bh terdiri dari lapak, kios, ruko dan pergudangan dan juga tersedia gedung parkir dan fasilitas lainnya. di lantai 5 merupakan ruang terbuka bias  melihat keindah kota batam dan singapura sambal menikmati kuliner yang ada.

Dari data Dinas Perdagangan dan perindustrian kota Batam terdata 1239 pedagang di Tos 3000, 86 pedagaang di pasar Jodoh dan 430 di kawasan Boulivard Jodoh, semua pedagang ini akan di pindahkan ke lokasi Pasar induk, sehingga di kawasan jodoh dan Nagoya tidak terdapat lagi pedagang K5, sehingga tertata rapih an indah.

Bacaan Lainnya

Perwakilan pedagang Pasar Induk, Pak Yudianto menyampaikan bahwa salah satu kegagalan pengelolaan pasar induk adalah masalah pendataan, yang mana pemilik pasar induk itu bukan dari pedagang, banyak dari bukan orang Batam  bisa memiliki sampai 10 kios/ lapak, sehinggga terjadinya pasar menjual pasar. Sebelum di bangun pasar induk yang baru diminta kepada pihak Pemerintah Kota Batam merelokasikan pedagang yang ada, untuk mendapatkan lapak/kios  tersebut untuk melanjutkan usaha dagangnya.

Pada kesempatan itu Syanti sufri, kabid Aset BPKAD menyampaikan bahwa pihak BP Batam memberikan dukungan yang baik, yang mana Asset Pasar induk dari BP Batam ke Pemko Batam dalam tahap proses Hibah dan udah di proses di BPKN dan akan melakukan cek fisik pada bulan Februari yang akan datang.

 

MCBatam

Pos terkait