Mayat Terikat Koper yang Ditemukan di Sei Ladi Merupakan Atlet Lari

Metrobatam, Batam – Mayat laki-laki yang ditemukan mengapung di waduk Sei Ladi, Sekupang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) pada Rabu (4/7/2018) lalu diketahui bernama Taban Musadi alias Edi (30). Pria ini juga diketahui merupakan atlet lari yang kerap menang pada kejuaraan tingkat Provinsi Kepri.

Identitas korban terkuak dari hasil sidik jari korban di rumah sakit. Data korban terlihat dalam data rekaman E-KTP di Dinas Pendidikan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Batam.

“Dari data Disdukcapil, korban merupakan warga Tiban Indoteri. Dia tinggal di sana bersama Pariyudi, bapak angkatnya,” kata Kapolsek Lubuk Baja, Kompol Yunitas Stevani.

Guna mendalami kasus ini, lanjut Stevani, pihaknya telah memeriksa beberapa orang saksi yakni Pariyudi, istri Pariyudi, anak lelakinya dan juga Nur Azizah, anak perempuan Pariyudi dan juga kekasih Nur Azizah.

Bacaan Lainnya

Dari hasil pemeriksaan diketahui, Edi telah beberapa hari kabur dari rumah sebelum akhirnya ditemukan tewas mengapung di Sei Ladi. Sebelumnya, ia sempat memukul Nur Azizah saat sedang tidur.

“Korban ini sempat memukul Nur Azizah dan setelah memukul Nur, dia langsung pergi dari rumah menggunakan sepeda motor,” kata Stevani.

Saat disinggung penyebab pemukulan tersebut, Stevani mengatakan bahwa Edi merasa marah kepada Nur. Pasalnya, ia menaruh hati kepada anak dari orang tua angkatnya tersebut namun cintanya bertepuk sebelah tangan. Selain itu, Nur juga telah menjalin kasih dengan laki-laki lain.

“Nur menganggap korban sebagai kakaknya. Tapi korban tidak terima dan marah, makanya sempat memukul Nur,” kata Stevanie.

Sementara itu, tetangga Edi yang dikonfirmasi mengatakan bahwa Edi merupakan atlit lari yang kerap menjuarai kejuaraan tingkat Provinsi Kepri. Ia juga diketahui merupakan pribadi yang baik dan suka bercanda.

“Dulu dia sering juara. Tapi beberapa tahun belakangan, dia sudah tidak mengikuti kejuaraan lagi. Di sini dia tinggal bersama bapak angkatnya, Pariyudi,” kata Solani, Ketua RT IIII, RW VII Tiban Indoteri, Tiban Indah, Sekupang.

Solani menjelaskan, sehari-hari, Edi merupakan pribadi yang baik. Kesehariannya, Edi kerap melakukan lari pagi.

“Subuh-subuh dia biasanya lari. Dia sering latihan karena dia sangat berambisi jadi atlit lari cepat. Dulu dia pernah bilang kalau dia suka sama anak bapak angkatnya itu. Tapi anak itu sudah punya pacar,” katanya lagi. (mb/okezone)

Pos terkait