Arab Saudi Tergoda Prestasi Indonesia

Riyadh – Kamis besok pemerintah Arab Saudi akan menandatangani MoU digital collaboration dengan Indonesia. Bukan tanpa alasan Arab Saudi mengajak Indonesia kolaborasi digital. Rupanya Arab Saudi terkesan dengan prestasi dan perkembangan digitalisasi di Indonesia.

MoU kolaborasi digital ini bakal diteken oleh Minister of Communication and Information Technology Kerajaan Arab Saudi Abdullah Alswaha dan Menkominfo Rudiantara di Riyadh, Arab Saudi, Kamis (4/7/2019).

Kenapa Indonesia yang dipilih untuk diajak kolaborasi? Ternyata Indonesia dinilai sebagai ekosistem yang tepat untuk ekonomi digital, sebagai rumah bagi 4 dari 10 startup unicorn di Asia Tenggara. Saat ini, Indonesia memiliki visi untuk menjadi episentrum dari ekonomi digital di Asia pada 2020, sedangkan Arab Saudi sebagai sesama negara Asia juga memiliki visi untuk mendiversifikasi perekonomiannya pada 2030 agar tak lagi bergantung pada industri minyak.

Seiring dengan adanya kesamaan visi dan beberapa aspek kebijakan digital yang selaras antara Indonesia dan Arab Saudi, kedua negara pun sepakat untuk melakukan kolaborasi digital.

Bacaan Lainnya

Seperti presentasi dari pihak Minister of Communication and Information Technology Kerajaan Arab Saudi, sebagai negara yang masih fokus pada ekonomi di sektor minyak, visi 2030 Arab Saudi ingin memberikan perhatian pada tumbuhnya wirausaha berbasis ekonomi digital sehingga mampu berkontribusi pada ekonomi non-minyak dan mendorong terciptanya lapangan kerja baru. Hal ini didukung dengan potensi anak muda Arab Saudi yang berpendidikan, serta penetrasi internet yang mencapai 76% dan penetrasi mobile mencapai 137%.

Pemerintah Arab Saudi memberikan perhatian pada keberhasilan pemerintah Indonesia yang dalam kurun waktu kurang dari 4 tahun, mampu membangun ekosistem digital dan memanfaatkan pertumbuhan pasar domestik untuk tumbuhnya 4 unicorn. Arab Saudi ingin belajar dari pengalaman Indonesia untuk memanfaatkan potensi digital melalui kolaborasi dua negara.

Pemerintah Arab Saudi juga terkesan dengan posisi Indonesia yang dalam waktu kurang dari 4 tahun telah menjadi ‘tanah air’ untuk 3 unicorn (Traveloka, Tokopedia dan BukaLapak) plus satu decacorn (GoJek). Indonesia juga tercatat sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan menempati urutan ke-16 di dunia (berdasarkan nominal GDP).

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia sendiri menjadi partner yang strategis karena telah menjalankan Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital (2016-2020) yang sejak diluncurkan telah berhasil mendapatkan 40.000 pendaftar, yang disaring ke 8.000 startup terpilih. Program ini mencakup pembangunan kapasitas, pendampingan dan inkubasi untuk 200 startup digital berbagai kota di Indonesia per tahunnya, sehingga akan mencapai 1000 startup pada akhir program ini di 2020.

Inisiatif-inisiatif ini, turut mendukung Indonesia menjadi negara dengan internet economy terbesar di Asia Tenggara (dengan capaian 27 miliar dollar USD) dan pertumbuhan terpesat (49% per tahunnya). (mb/detik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *