Pendaftaran Manual Capim KPK Ditutup, Pansel Terima 348 Nama

Metrobatam, Jakarta – Panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi atau Pansel Capim KPK telah menutup pendaftaran dokumen capim KPK secara manual di kantor Sekretariat Negara (Setneg), Jakarta sejak pukul 16.00 WIB. Total tercatat ada 348 pendaftar yang secara resmi diterima pansel.

Pendaftaran capim KPK tahun ini dilakukan sekitar dua pekan mulai dari 17 Juni hingga 4 Juli.

Meski pendaftaran secara manual telah ditutup, Ketua Pansel Yenti Garnasih menyatakan masih memberi waktu bagi pendaftar online yang akan mengirimkan berkasnya lewat e-mail hingga pukul 24.00 WIB nanti.

Menurutnya hal ini dilakukan karena pada saat terakhir menjelang pukul 16.00 WIB, banyak dokumen yang tidak bisa masuk secara online karena terlalu banyak pendaftar yang melakukan input secara bersamaan.

Bacaan Lainnya

“Akhirnya sampai saat ini sambil menunggu e-mail yang jam 12, nanti malam, sudah 348 [pendaftar]. Dan kami putuskan tidak diperpanjang [waktu pendaftaraannya],” ucap Yenti di kantor Setneg, Kamis (4/7).

Anggota pansel capim KPK lainnya Harkristuti Harkriswono mengatakan sampai saat ini belum bisa membeberkan profil para pendaftar. Ia menyebut baru bisa melakukan hal itu pada 11 Juli mendatang yaitu pada tanggal pengumuman hasil seleksi administrasi.

Lebih lanjut, Harkristuti kembali menegaskan terdapat 3 Komisioner KPK yang mendaftar. Sedangkan 13 lainnya merupakan pegawai KPK.

“Dari Polri ada 2 kelompok, yang pertama adalah yang aktif dan kedua yang pensiun. Nah ini kita belum hitung yang pensiun berapa. Yang aktif ada 9,” jelas dia.

“Hakim 8 apa 9 tadi ya. Advokat yang paling banyak 53 ya. Kemudian kedua paling banyak dosen,” tambah dia.

Tahapan Seleksi

Mereka yang lolos seleksi berkas akan mengikuti uji kompetensi seminggu setelah tanggal 11 Juli. Kemudian sepekan setelahnya pansel akan mengumumkan kelulusan uji kompetensi.

“Terus mereka harus ikut psikotes umum, setelah itu baru masuk ke situs yang profile assesment,” ujar Harkristuti.

Setelah itu ada tahapan yang diberi nama uji publik. Uji publik ini dilakukan oleh para capim agar masyarakat mengetahui seperti apa sosok capim KPK dan kapabilitas yang mereka miliki. Tim pansel saat ini masih mempertimbangkan format uji publik seperti apa yang akan digunakan.

“Kami belum tahu apakah nanti masyarakat yang bisa bertanya live, itu ataukah dari pansel. Kami berharap dari masyarakat tapi memang itu kita belum putuskan,” ujarnya.

Di bulan September, mereka yang lolos uji publik akan masuk tahap wawancara. Tahapan terakhir adalah pansel akan menyaring 10 orang terakhir yang akan diberikan daftar namanya kepada Presiden.

“Bulan September [diberikan kepada Presiden]. tanggal nya saya enggak tahu ya. Karena yang akan mengumumkan Presiden bukan kami,” kata dia. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *