Temui Mahasiswa Papua, Risma Nyanyi ‘Tanah Papua’-Janji Beri Beasiswa

Metrobatam, Surabaya – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) bertemu dengan sejumlah mahasiswa Papua dan Staf Khusus Presiden Lenis Kogoya. Mahasiswa menyampaikan unek-unek selama kuliah di Kota Pahlawan.

Salah satu mahasiswa, Isac, dari Kabupaten Nabire cerita kepada Risma soal kuliahnya yang terhambat. Sebab selama ini Isac kuliah dengan biayanya sendiri.

“Kuliah terhambat karena biaya, Bu,” kata Isac, mahasiswa Universitas dr Soetomo (Unitomo) Surabaya ini kepada Risma.

Risma sendiri langsung merespons dan meminta data Isac serta berjanji akan membantunya untuk mendapatkan beasiswa. “Ya nanti saya usahakan agar dapat beasiswa,” ujar wali kota perempuan pertama Surabaya itu.

Bacaan Lainnya

Nah, Risma kemudian diberitahu bahwa Isac juga mempunyai suara bagus. Bahkan pernah mewakili Kota Surabaya mengikuti Indonesian Idol, namun gagal karena tidak mempunyai KTP.

Mendengar hal itu, sambil berkelakar Risma kemudian menyalahkan Isac yang tidak lapor kepadanya untuk bisa mendapatkan KTP. “Salahmu sendiri kamu nggak ngomong, kamu diem saja,” ujar Risma disambut tawa yang hadir di ruangan.

Kabag Humas Pemkot Surabaya M Fikser kemudian mengusulkan agar Isac menyanyikan lagu ‘Tanah Papua’. Risma pun langsung mempersilahkan Isac bernyanyi. “Bu, katanya suara bagus, kita suruh nyanyi Tanah Papua ya,” timpal Fikser.

Gayung bersambut, Isac langsung berdiri dan menerima permintaan menyanyikan reffrain lagu itu.

“Gunung-gunung, lembah-lembah yang penuh misteri. Kan kupuja selalu. Keindahan alammu yang mempesona. Sungaimu yang deras mengalirkan emas. Syo.. Ya Tuhan, terima kasih,” lantun Isac disambut tepuk tangan.

Saat menyanyikan lagu, tampak Risma juga turut ikut menyanyi. Risma kemudian bercanda kalau seandainya ia juara mewakili Kota Pahlawan orang-orang Nabire pasti memprotesnya.

“Ini kamu jadi juara (mewakili Surabaya) dari Nabire pasti memarahi aku karena dibajak,” canda Risma.

Ormas Janji Bantu Buat Suasana Kondusif

Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan memanggil sejumlah ormas di Surabaya. Pemanggilan ini membahas kedatangan beberapa ormas ke Asrama Mahasiswa Papua (AMP) untuk mengusut dugaan pembuangan dan perusakan bendera merah putih.

Luki sengaja memanggil perwakilan ormas ini untuk mengetahui apa yang terjadi hingga menyebabkan munculnya ketegangan di AMP. Luki pun mengapresiasi komitmen para perwakilan ormas untuk membantu menciptakan situasi kondusif.

“Ada dari Pemuda Pancasila, dari FPI yang kebetulan datang sebagai perwakilan audiensi terkait dengan peristiwa yang tanggal 17. Dan kami alhamdulillah mereka merespons keinginan dari kami untuk ikut serta menciptakan suasana yang kondusif di Jawa Timur,” kata Luki di Rumah Dinasnya di Jalan Bengawan Surabaya, Selasa (20/8/2019).

Luki mengatakan ormas ini memiliki massa yang cukup banyak. Untuk itu, dia berharap banyaknya massa ini bisa meredam ketegangan yang terjadi beberapa waktu lalu.

“Mereka sepakat untuk ikut membantu karena mereka juga memiliki massa yang cukup banyak dan mereka ke depan akan ikut serta dalam menciptakan rasa aman dan akan selalu berkoordinasi dengan aparat keamanan baik itu TNI maupun Polri,” imbuhnya.

Selain itu, saat pertemuan tadi, Luki bercerita jika para ormas ini meminta masukan darinya. Salah satunya, terkait cara menangkal berita bohong (hoax).

“Mereka akan selalu berkoordinasi dan mereka juga meminta masukan-masukan karena memang ada beberapa media yang pemberitaan dari mereka yang sangat menyudutkan dari berita-berita dalam tiga hari terakhir. Banyak berita yang menyudutkan kelompok-kelompok tertentu baik itu ormas, OKPhoax (organisasi kepemudaan) atau perorangan,” lanjut Luki.

“Kami akan bersama-sama dengan mereka untuk menciptakan Jawa Timur dan menjaga Jawa Timur untuk aman ke depannya,” pungkasnya. (mb/detik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *