Wako Tanjungpinang Buka Festival Gerhana Matahari Cincin

Metrobatam.com, Tanjungpinang – Festival Gerhana Matahari Cincin (GMC) 2019 resmi dibuka Wali Kota Tanjungpinang, H. Syahrul, S. Pd, di Pelataran Gedung Gonggong Taman Laman Boenda Tepi Laut Tanjungpinang Kepulauan Riau (Kepri), Kamis (26/12/2019).

Wali Kota, H. Syahrul mengatakan festival gerhana matahari cincin di Tanjungpinang merupakan event pendukung momen objek wisata astronomi sekaligus edukasi terkait fenomena alam yang hanya terjadi ratusan tahun sekali di tempat yang sama.

“135 tahun silam gerhana matahari cincin pernah melewati Tanjungpinang. Hal ini berdasarkan catatan sejarah Raja Ahmad yang menulis buku syair soal ilmu falak dan memprediksi adanya gerhana matahari cincin yang telah terjadi di pulau Penyengat,” ucap wali kota dalam sambutannya pada festival GMC.

Wali kota berharap fenomena alam ini berdampak signifikan terhadap kunjungan wisatawan dan astronom baik skala nasional maupun internasional untuk menyaksikan gerhana matahari cincin ini.

Bacaan Lainnya

Untuk itu, gerhana matahari cincin yang menyapa kota Tanjungpinang di penghujung tahun 2019 ini harus kita syukuri, karena gerhana matahari cincin ini merupakan fenomena langka yang hanya bisa kita lihat ratusan tahun sekali.

“Secara ilmiah ini fenonema alam yang jarang terjadi. Secara agama ini bukti kebesaran Allah. Apalagi beberapa hari lagi kita akan menghadapi pergantian tahun. Setelah Allah memberikan karunia ini perbanyaklah berzikir, igstifar dan bermuhasabah diri,” ujarnya

Tim Observatorium Bosscha ITB, Dra. Permana Wardayanti Premadi menuturkan gerhana matahari cincin di Tanjungpinang ini menjadi momen yang sangat istimewa, bukan istimewa cincinnya saja, tapi pada 1861 gerhana matahari cincin juga sudah pernah melewati Tanjungpinang.

Luar biasanya lagi, kata Nana (sapaan akrabnya), Raja Ahmad seorang ilmuwan dan bagsawan Melayu yang menjadikan peristiwa alam ini bisa dihitung, diprediksi, dan merupakan pengetahuan yang luar biasa.

“Jadi, kebudayaan Melayu adalah kebudayaan yang sudah panjang, kaya, dan penuh pengetahuan bukan hanya bermanfaat pada waktu-waktu tertentu, tetapi dapat bermanfaat hingga ke masa depan,” ucapnya.

Ia berharap, setelah pelaksanaan gerhana matahari cincin ini ada kegiatan yang terus mendukung ilmu pengetahuan dan kebudayaan di kota Tanjungpinang. Karena kebudayaan Melayu punya kekayaan yang luar biasa.

“Kegiatan ini memang cuma satu hari, namun punya makna yang panjang sebagai sesuatu yang akan diingat oleh generasi muda untuk waktu yang sangat lama,” tambahnya.

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang Surjadi menjelaskan festival gerhana matahari cincin diisi dengan berbagai kegiatan, mulai dari workshop, seminar, pentas seni, live musik, lomba menggambar dan mewarnai, dan stand bazaar kuliner, tanjak, kerajinan, fashion, dan BUMN.

“Selain itu, kita juga akan melaksanakan sholat gerhana berjama’ah yang akan di imami oleh wali kota,” ucapnya.

Untuk menyaksikan gerhana matahari cincin, lanjut Surjadi, Bosscha ITB telah menyiapkan fasilitas berupa teleskop streaming dan fotografi, teleskop publik (vixen 20 cm dan wo 6,6 cm), poster, dan kacamata matahari.

Tepat pukul 11.00 wib dilaksanakan sholat sunnah gerhana matahari atau Sholat Kusuf. Bertindak sebagai imam Wali Kota, H. Syahrul, diikuti unsur FKPD, para kepala OPD, anggota DPRD, PNS dan PTT dilingkup pemko Tanjungpinang, serta berbagai komponen masyarakat lainnya. (Tri/Diskominfo)

Pos terkait