METROBATAM.COM, CIREBON – Forum Pedagang Kaki Lima (FPKL) Kota Cirebon merupakan organisasi masyarakat (ormas) pertama di Kota Cirebon yang secara khusus menaungi dan memperjuangkan hak-hak pedagang kaki lima (PKL). Sejak berdirinya pada bulan Desember 2004 oleh 20 Koordinator Wilayah PKL Ruas Jalan di Kota Cirebon, FPKL telah berperan aktif dalam mendampingi para pedagang kecil (PKL) agar tetap dapat menjalankan usahanya dengan lebih tertata dan mendapat perlindungan yang layak secara hukum dan sosial.
Hal itu disampaikan oleh Ketua FPKL Kota Cirebon, Erlinus Thahar AMD biasa dipangil Bang Yunus saat dihubungi lewat telepon, Senin (24/03/2025).
Ketua FPKL Kota Cirebon, Erlinus Thahar AMD mengatakan, Sebagai-bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi anggotanya, FPKL juga membentuk badan usaha berbasis Koperasi yang diberi nama Koperasi Warga Pedagang Kaki Lima “Maju Bareng”.
Koperasi ini dimotori oleh para pedagang kaki lima sendiri dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan dan memberikan akses ekonomi yang lebih luas bagi mereka.
Hal yang sama juga disampaikan Januar Ketua Koperasi Warga Pedagang Kaki Lima Maju Bareng Kota Cirebon saat ditemui di kantor koperasi shelter alun-alun kejaksaan.
“Ketika Peraturan Daerah (Perda) tentang Kawasan Tertib Lalulintas (KTL) mulai diterapkan Pemkot Kota Cirebon tahun 2022, banyak PKL yang terdampak karena dilarang berjualan di ruas jalan tertentu. FPKL dengan sigap memperjuangkan hak-hak para pedagang agar tetap bisa menjalankan aktivitas ekonominya. Hasil dari perjuangan ini, pihak Pemkot memberikan solusi, salah satunya berupa relokasi para PKL ke lokasi yang lebih kondusif,” jelas Januar.
Beberapa relokasi yang dilakukan antara lain:
-PKL di Jalan Siliwangi direlokasi ke Jalan Mohammad Toha, sebagian lagi direlokasi di shelter depan Pasar Kramat.
-PKL di Jalan Kartini direlokasi ke Jalan KS Tubun.
“Seiring waktu, kawasan relokasi di Jalan Mohammad Toha berkembang pesat dan menjadi pusat jajanan kaki lima yang ramai dikunjungi masyarakat. Perkembangan ini membuktikan bahwa sektor usaha kecil dan mikro, terutama pedagang kaki lima, memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, jika diberi kesempatan dan ruang yang layak,” ungkap Ketua FPKL Kota Cirebon, Erlinus Thahar.

Ke depan, diharapkan pemerintah sebagai pemangku kebijakan semakin memperhatikan potensi ekonomi dari komunitas PKL ini.
“Dengan kebijakan yang mendukung dan infrastruktur yang memadai, para PKL dapat terus berkembang dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian Kota Cirebon, sebagai kontribusi positif bagi masyarakat Kota Cirebon itu sendiri,” pungkas Ketua FPKL Kota Cirebon, Erlinus Thahar. (Jnu4r)














