METROBATAM.COM, CIREBON – Pada tahun 2016, Shelter Kulineria Alun-Alun Kejaksan resmi dibuka oleh Pemerintah Daerah sebagai bagian dari implementasi Peraturan Daerah (Perda) KTL. Tujuan dari pembukaan shelter ini adalah untuk memberikan kenyamanan bagi pedagang dan pengunjung, serta memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat sekitar.
Seiring berjalannya waktu, shelter ini tumbuh menjadi pusat kegiatan ekonomi yang ramai, dengan berbagai pedagang yang memanfaatkan lapak-lapak yang disediakan.
Namun, perjalanan shelter ini tidak selalu mulus. Setelah dua tahun beroperasi, proyek revitalisasi Alun-Alun Kejaksan dimulai pada 2018. Proyek yang mempengaruhi seluruh area alun-alun tersebut berdampak signifikan terhadap para pedagang yang ada di shelter. Banyak di antaranya yang memilih untuk meninggalkan lapak mereka karena perubahan yang terjadi.
Untuk mengatasi masalah ini, Forum Pedagang, yang merupakan organisasi masyarakat yang bekerja sama dengan dinas terkait, berinisiatif membuat kebijakan untuk menggantikan pedagang yang mundur dengan pedagang baru, guna menjaga kelangsungan operasional shelter.
Maya ditemui di Waroeng Abang Shelter, salah satu pedagang yang telah berjualan di shelter sejak 2018, mengungkapkan, bahwa meskipun banyak tantangan yang datang, ia melihat potensi besar di lokasi tersebut. Minggu 27 April 2025, malam.
“Saat itu, meskipun ada tantangan dan perubahan akibat revitalisasi, saya yakin Alun-Alun Kejaksan yang sedang dibangun kembali akan menjadi pusat keramaian yang menarik banyak pengunjung,” ungkapnya.
Pada 2020, setelah proyek revitalisasi selesai, Alun-Alun Kejaksan kembali ramai dikunjungi masyarakat. Hal ini memberikan dampak positif bagi para pedagang di shelter, dengan semakin banyak pengunjung yang datang dan memanfaatkan kesempatan untuk berbelanja di lapak-lapak pedagang.
“Keberhasilan revitalisasi ini membawa berkah bagi kami. Keramaian di alun-alun membuat lapak-lapak kami semakin ramai, dan usaha kami semakin berkembang,” tambah Maya.
Kini, sembilan tahun setelah peresmian Shelter Alun-Alun Kejaksan, tempat ini tetap menjadi pusat kegiatan ekonomi yang terus berkembang. Meskipun kondisi dan situasi terus berubah, para pedagang tetap bertahan dan berupaya menjaga keberlanjutan usaha mereka.
Maya berkata agar shelter ini terus mendapat perhatian dari stakeholder terkait dan mitra sponsor yang telah mendukung mereka selama ini.
“Kami berharap shelter ini terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan para pedagang,” tutupnya.
(JdR)














