Penderita HIV di Kabupaten Kepulauan Anambas Meningkat

Metrobatam.com, Anamabas – Sebanyak 30 orang warga di wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas mengidap virus HIV.  Dari jumlah tersebut, 14 orang diantaranya perempuan dan sisanya laki-laki. Kepala Sekretariat Komisi Penaggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Kepulauan Anambas, Sri Wahyuni mengatakan, sudah lima orang penderita HIV di Anambas telah meninggal dunia.

“Untuk jumlah yang sudah pindah itu 12 orang, yang belum mendapatkan ARV itu 4 orang, dan yang masih sedang dalam pengobatan 9 orang,” demikian disampaikan Sry,  Minggu (29/5).

Sry mengungkapkan,  apa yang disampaikan pihaknya tersebut merupakan gambaran jumlah penderita HIV/AIDS periode 2011 sampai dengan 2016.

“Penderita HIV yang ada ini menyebar diseluruh Kecamatan yang ada di KKA,” jelasnya.

Bacaan Lainnya

Lebih jauh Sry menyebutkan,  ibu rumah tangga cukup banyak yang terinfeksi, hal ini karena minimnya pengatahuan, akibat suami yang sering jajan diluar akhirnya berakibat istri yang  menjadi korban.

“Mereka ini tidak tahu apa, apa sedangkan suami jajan diluar akhirnya mereka yang terinveksi,” sesalnya.

Lebih jauh Sry mengatakan,  KPA berusaha melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mereka memahami penyakit HIV/ AIDS.

“Sampai saat ini kami tetap berupaya untuk mensosialisasikan kepada masyarakat, baik ke oraganisasi agar mereka memahami penularan HIV/ AIDS itu. Kami hanya ingin menyampaikan kepada masyarakat bagaimana tata cara untuk memutus mata rantai penyakit ini,” bebernya.

Sry juga mengaku,  kalau HIV sangat tinggi di Anambas mengingat dengan jumlah penduduk yang hanya 48 ribu jiwa penderita HIV sudah mencapai 30 orang.

“Ini sudah sangat luar biasa perlu adanya langkah tegas pemerintah menyelesaikannya,” ujarnya.

Malik,  Kepala Bidang P2PL Dinas Kesehatan KKA mengungkapkan,  pihaknya tidak tinggal diam dengan kondisi yang ada. Bahkan terus berupaya melakukan pengobatan kepada yang sudah terinveksi.

“Untuk tahun 2016 kita sudah menyiapkan 7 langkah penanggulangan dan pengendalian HIV diantaranya yakni, pemerisaan penderita dan gejala  Klinis HIV, Konseling, penyuluhan dan lainnya,” bebernya.

Malik mengungkapkan untuk memutus mata rantai HIV/AIDS di Anambas dapat dilakukan, salahsatunya dengan memeriksakan ke klinik VCT yang ada di Puskemas Tarempa.

“Masyarakat bisa memeriksakan diri ke ke klinik VCT yang ada di Puskemas Tarempa. Ini tergantung kesadaran masyarakat itu sendiri. Tapi selama ini kita lihat respon masyarakat untuk memeriksakan dirinya masih rendah,” tutupnya.

(Mb/Yud/Haluankepri)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *