Banjir 3 Meter Landa Ibu Kota Jakarta, 673 Orang Mengungsi

Metrobatam, Jakarta – Banjir terus meluap naik di Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur pada Selasa (6/2). Data update dari BPBD Jakarta pukul 01:20 WIB mengungkapkan ketinggian air mencapai 3 meter, dan membuat jumlah pengungsi bertambah hingga 673 orang.

Para pengungsi berada di enam titik, di antaranya di kantor kelurahan Bidara Cina, SDN 05, Puskesmas, Gedung Sasana Krida Karang Taruna di Rw 11, Masjid Al Abror, dan Gereja Penabur Rw 06.

Banjir akibat luapan sungai Ciliwung ini disebutkan mengenai sejumlah kawasan di Bidara Cina, di antaranya mengenai warga yang bermukim di Rt 07/Rw 05, Rt 06, 14, 15/Rw 06, Rt 05, 09, 10, 12, 14, 15, 16, 17, 18/Rw 07, Rt 02, 06, 10, 12, 13/Rw 11. Ada sekitar 698 kk dan 1.943 jiwa terdampak dari air yang mulai masuk sejak pukul 06:00 Senin, (5/2).

Selain di Bidara Cina, banjir akibat luapan sungai Ciliwung juga meluap di sejumlah kawasan di Jakarta Timur.

Bacaan Lainnya

Warga di Kampung Melayu, Jatinegara, menghadapi banjir dengan ketinggian antara 30-200 cm. Sekitar 122 kk, dan 384 orang mengungsi ke sejumlah titik, seperti Aula Masjid Ruhul Islam, Rw 07, Aula Masjid Itihadul Ikhwa Rw 08, Pos Rw 07, SMPN 26 Jakarta Rw 05, dan Puskesmas Kampung Melayu.

Sementara di Kramat Jati, banjir melanda kasawan Cawang, Balekambang dan Cililitan. Di Cawang, banjir mencapai 270 cm, dengan nihil pengungsi. Sementara, di Balekambang, dengan banjir hingga tiga meter membuat 1.560 orang mengungsi ke Balai rakyat, Musola Haqul Yakin, Masjid Tapak Sunan, dan Masjid Al Hidayah.

Sementara, banjir di Jakarta Selatan melanda sejumlah kawasan, di antaranya Kelurahan Pejaten Timur, Rawajati dan Pengadegan, Pondok Labu, Lenteng Agung dan Srengseng Sawah, serta Tebet.

Banjir terparah, seperti dilaporkan BPBD Jakarta, terdapat di Rawajati dengan ketinggian banjir hingga 1 meter, dan 200 orang yang mengungsi ke Puskesmas Rawajati, RW 03, dan SDN 05 Rawajati.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno meninjau banjir yang melanda permukiman warga Jalan Arus RT 10, 11, dan 12 RW 02 Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur pada Senin (5/2) malam. Sandiaga tiba di lokasi sekitar pukul 21:00 WIB bersama sejumlah staf dan pengawalnya.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, Sandiaga tidak turun langsung ke lokasi yang paling parah dilanda banjir di tepi Kali Ciliwung. Ia meninjau dari jarak sekitar 200 meter bersama Wali Kota Jakarta Timur, Bambang Musyawardana.

Sandiaga ditunjukkan lokasi terparah dengan menggunakan senter dari kejauhan. Di tempat berdirinya itu pula, Sandiaga diberikan informasi terbaru oleh petugas BPBD dan Satpol PP mengenai perkembangan ketinggian air.

Sandiaga tidak mendatangi permukiman warga yang terendam banjir dengan menggunakan perahu karet. Sementara, sebagian warga masih ada yang memilih bertahan di rumah yang bertingkat daripada mengungsi, meski ketinggian air mencapai dua meter. Sandiaga juga tidak mendatangi warga untuk membujuk secara langsung agar lekas mengungsi.

Sekitar 20 menit meninjau banjir dari kejauhan, Sandiaga kemudian mendatangi rumah warga yang belum terdampak banjir. Ia tidak menjelaskan mengapa dirinya tidak meninjau langsung titik terparah yang terdampak banjir. Dia hanya mengaku pernah mengimbau kepada warga agar tidak mengambil risiko apabila gejala terjadinya banjir mulai terdeteksi.

“Kemarin sempat datang ke sini meyakinkan warga bahwa cuaca sudah tidak bisa diprediksi lagi. Jadi lebih baik waspada, dan jangan mengambil risiko,” katanya.

Dia mengklaim selama ini telah meyakinkan warga agar lebih baik mengungsi dari pada memilih bertahan untuk tinggal di rumah. Sandiaga pun ingin petugas terkait mengevakuasi warga yang paling parah terdampak banjir. Namun, dia tidak bisa berbuat banyak ketika warga memilih untuk bertahan.

“Mesti cepat mobilisasi sementara mereka masih bertahan,” katanya.

Sementara itu, Oman, warga yang belum mengungsi, mengaku merasa aman di rumahnya yang bertingkat. Dia bersama keluarga memutuskan untuk bertahan. “Saya di rumah masih belum mengungsi,” tutur Oman melalui pesan singkat.

Namun, Oman akan mempertimbangkan untuk mengungsi apabila Sandiaga menjemputnya dan naik perahu bersama meninggalkan permukiman yang telah tergenang banjir hingga 2 meter. “Insya Allah mau,” ucapnya. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait