Ini 6 Bahaya Minuman Manis Seperti Larangan Iklan di Singapura

Metrobatam, Jakarta – Sebuah larangan iklan minuman manis diterapkan di Singapura. Larangan iklan ini terjadi karena warga Negeri Singa terancam risiko diabetes akibat terlalu banyak minuman manis.

Penelitian menyebut bahwa mengurangi minuman soda atau minuman berpemanis terbukti bisa membantu mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2 sampai 10 persen.

Tak dimungkiri kalau minuman manis memang bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Tak cuma masalah kesehatan, terlalu banyak minum-minuman manis juga bakal berpengaruh pada kondisi fisik seseorang.

Mengutip berbagai sumber, berikut beberapa bahaya minuman manis seperti yang dilarang di iklan Singapura.

Bacaan Lainnya

1. Gemuk atau obesitas

Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, orang yang minum banyak minuman manis bisa berisiko meningkatkan berat badan.

Penambahan berat badan akan secara signifikan terlihat setelah 4 tahun. Kondisi ini lebih buruk terjadi pada anak-anak. Studi lainnya menemukan bahwa untuk tiap 12 ons soda (minuman manis) yang dikonsumsi tiap hari akan berpotensi menambah serta badan anak sampai 60 persen selama 18 bulan.

2. Meningkatkan risiko serangan jantung

Studi yang dilakukan di Harvard terhadap 40 ribu peserta menemukan bahwa pria yang minum satu kaleng minuman manis bakal memiliki risiko 20 persen lebih tinggi kena serangan jantung.

3. Berisiko kanker pankreas

University of Minnesota menemukan bahwa minum minuman manis dua kali seminggu bisa meningkatkan risiko kanker pankreas sampai dua kali lipat.

4. Berisiko asam urat

Larangan iklan minuman manis Singapura ini juga disebabkan karena adanya kemungkinan risiko penyakit asam urat. Penelitian yang dimuat dalam Journal of American Medical Association mengungkapkan bahwa wanita yang minum satu kaleng minuman manis tiap hari berisiko 75 persen mengalami asam urat.

5. Lemah otot

Menurut sebuah studi yang dilakukan pada 2000 mengungkapkan bahwa ada hubungan signifikan antara konsumsi minuman manis dengan kerusakan otot dan rapuhnya tulang.

6. Picu kematian dini

Berdasar penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Circulation menyebutkan bahwa minum minuman manis termasuk soda, minuman energi, dan jus kemasan tinggi gula bisa meningkatkan risiko kematian dini sampai 63 persen. Sedangkan pria berkisar 29 persen. Hal ini disebabkan karena timbulnya penyakit kardiovaskuler dan kanker.

Alasan-alasan tersebut menjadi dasar pemikiran mengapa Singapura mengambil langkah untuk melarang iklan minuman manis mulai tahun depan. (mb/detik)

Pos terkait