Konsep Urban Farming akan Hadir di Senggarang

Metrobatam.com, Tanjungpinang – Seiring perkembangan kota Tanjungpinang yang begitu pesat, semakin banyak investor yang mulai berinvestasi di Kota Tanjungpinang. PT Yakin Perkasa Propertama berencana akan membangun urban farming di kota Tanjungpinang tepatnya di Senggarang.

Hal tersebut disampaikan oleh Komisaris Utama PT Yakin Perkasa Propertama, Samuel Maruli pada conceptual planning di Meeting Room Hotel Aston Tanjungpinang. Sabtu, (20/2/21).

Sebanyak 300 unit rumah yang ramah lingkungan nantinya akan dibangun di atas lahan 30 hektar. Konsep perumahan ramah lingkungan ini adalah Rumah Kebun atau Pertanian Perkotaan (Urban Farming) dimana terdapat tanaman hidroponik di halaman belakang rumah, terdapat saung (gazebo) dengan luas 1000 meter, kebun sayuran dan peternakan. Untuk pengolahan limbah akan dipasang biogas agar dapat dimanfaatkan menjadi gas rumah tangga sebagai sumber energi, sehingga setiap rumah dapat mencukupi pangan dan energinya.

Dapat Dikalkulasikan jika dalam 300 unit rumah mempekerjakan dua orang tenaga kerja, maka dapat membuka lapangan pekerjaan untuk 600 orang. Ini akan membuka lapangan pemerjaan baru.

Bacaan Lainnya

Hunian ini merupakan real estate pertanian, pendidikan dan wisata.

“Selain Urban Farming juga akan ada beberapa destinasi wisata diantaranya, Mangrove Resort, Culinary Food Yard, Eco Agritecture Park, Hillside Resort Hotel, Botanical Garden Residence, Terraced Town House dan Light Industrial Estate, ” jelas samuel di awal pemaparannya.

Walikota Tanjungpinang, Hj. Rahma, S.IP sangat mendukung atas conceptual planning atau konsep perencanaan yang direncanakan oleh PT Yakin Perkasa Propertama.

“Besar semangat saya untuk merealisasikan pembangunan ini, saya atas nama Walikota Tanjungpinang tentu mengapresiasi dan mendukung dalam upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Tanjungpinang”, ungkapnya

Lebih lanjut Rahma mengatakan ada beberapa HGB yang terindikasi terlantar, dimana ini adalah momen yang tepat antara perusahaan dan pemerintah saling meyakinkan dalam bentuk kesungguhan untuk membangun kota Tanjungpinang, bagi yang masih tersisa waktunya. “Karena HGB ada batasan waktu, Mudah-mudahan ini dapat segera terwujud sebelum ada penertiban HGB yang dianggap terlantar” lanjutnya.

(budi mb)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *