METROBATAM.COM, Lingga – Pendiri LSM Lang Laut Provinsi Kepulauan Riau, (Panglima) Suherman SE, MM, dengan tegas membantah tuduhan Kepala Desa Tinjul yang menyebutkan adanya tindakan arogansi dan unsur premanisme dari pihaknya dalam insiden keributan yang terjadi beberapa hari lalu di wilayah Desa Tinjul, Kabupaten Lingga.
Dalam pernyataannya kepada media, Suherman menegaskan bahwa kehadiran Mansyur, Panglima Daerah LSM Lang Laut Kabupaten Lingga, di lokasi kejadian tidak mewakili organisasi.
“Kami sudah meminta penjelasan kepada Saudara Mansyur, dan ia menyatakan bahwa kehadirannya saat itu bersifat pribadi dan tanpa atribut organisasi. Jadi, kami meminta agar persoalan pribadi tidak dicampuradukkan dengan nama LSM Lang Laut,” jelasnya kepada wartawan Metrobatam.com.
Lebih lanjut, Suherman menjelaskan bahwa insiden tersebut dipicu oleh tindakan seorang pria yang diduga merupakan abang kandung dari Kepala Desa Tinjul.
Pria tersebut disebut sempat menghadang dengan membawa senjata tajam jenis samurai, serta menyeret nama suku tertentu, yang kemudian memicu ketegangan.
Suherman juga menegaskan bahwa LSM Lang Laut tidak pernah mengedepankan pendekatan kekerasan dalam setiap kegiatannya.
“Semua langkah kami legal, terukur, dan berdasarkan koridor hukum. LSM Lang Laut tidak pernah menggunakan kekerasan sebagai jalan penyelesaian,” tegasnya.
Pernyataan ini disampaikan sebagai klarifikasi atas berbagai pemberitaan yang berkembang dan untuk menjaga nama baik organisasi masyarakat yang ia pimpin.
“Jika persoalan ini tidak diklarifikasi maka saya selaku pendiri LSM Lang Laut akan membuat laporan secara resmi di Polda KEPRI, untuk menjaga marwah kami,” tegas Panglima Suherman SE MM.
Awalludin














