Pasca Teror di Bandung, Brimob Subden 4 Detasemen A Pelopor Karimun Perketat Pengamanan Pelabuhan

Brimob bersama TNI memperketat pengamanan di pelabuhan domestik Tanjung Balai Karimun untuk antisipasi teror. (antarakepri.com/Nursali)
Metrobatam.com, Karimun – Brigade Mobile (Brimob) Subden 4 Detasemen A Pelopor Karimun, Kepulauan Riau memperketat pengamanan di pintu masuk pelabuhan di Tanjung Balai Karimun pascateror di Bandung, Jawa Barat.
“Ya pengamanan dilakukan untuk mengantisipasi kejadian serupa. Pengamanan dilakukan di pintu-pintu masuk khususnya pelabuhan, ” kata Kepala Subden 4 Den A Pelopor Iptu Rizal Rahim dalam siaran pers yang diterima di Tanjung Balai Karimun, Senin.
Pengamanan dilakukan di terminal internasional dan domestik Tanjung Balai Karimun, serta beberapa pelabuhan rakyat dan pelabuhan antar pulau.
Wilayah Kabupaten Karimun yang terdiri dari gugusan pulau-pulau sangat riskan akan teror, terlebih kabupaten itu berbatasan dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura.
“Kemungkinan itu selalu ada. Nah, sekarang tugas kita yang memperkecil segala macam kemungkinan negatif tersebut agar masyarakat kita nyaman, saudara-saudara kita yang di Karimun ini pun tidak cemas untuk beraktivitas, ” kata Rizal.
Dalam mengamankan, aparat melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat dengan cara sederhana, antara lain dengan membantu penumpang memuat barang bawaannya ke dalam kapal secara cuma-cuma.
“Dengan begini selain masyarakat aman dan nyaman dengan keberadaan personel Polri. Pengamanan seperti ini diharapkan mengurungkan niat pelaku teror untuk melakukan aksinya, ” ujarnya.
Selain pengamanan di pelabuhan, satu regu Subden 4 Detasemen A Pelopor Karimun yang dikomandani oleh Brigadir Sandra Dinata juga melakukan pengecekan dan pengamanan kegiatan peribadatan di rumah ibadah, seperti Gereja HKBP Kapling, Gereja HKY Immanuel Bati Tebing, Gereja Gekari Kapling dan Gereja HKBP Resort TBK Kapling.
Kemudian, di Gereja Bukit Sion Kapling, Gereja GPDI Siloam Sei Lakam, Gereja Santo Yosep Tanjung Balai Karimun,  dan Gereja GPIB Ora Et Labora Meral.
Pengamanan di rumah ibadah itu bertujuan memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang melakukan ibadah dan beraktivitas.
Sementara itu, seorang warga Tanjung Balai Karimun, Adit mengaku heran dengan banyaknya personel Brimob bersenjata lengkap di pelabuhan.
“Tidak seperti biasanya, saya pikir ada apa-apanya, atau ada yang ditangkap. Tapi kami merasa lebih aman karena ada aparat yang berjaga-jaga,” kata dia.
Adit juga mengaku kehadiran brimob tidak sekedar memberi keamanan dan kenyamanan, melainkan juga memberikan keuntungan bagi calon penumpang.
“Sebab para calo-calo pada entah kemana sejak mereka datang ke sini, ” katanya.
(Antara)

Pos terkait