METROBATAM.COM, AGAM – Nagari Koto Rantang menawarkan beragam wisata menarik, khususnya jorong Batang Palupuh, Di kampung wisata ini mulai dari wisata alam, wisata kuliner, wisata religi hingga wisata sejarah, termasuk patung kodok atau biasa masyarakat setempat menyebut Patuang Luak Kangkung, yang merupakan peninggalan pada zaman Belanda.
Luak Kangkung ini dulu nya merupakan tempat mandi dan air minum bagi masyarakat sekitar, karena air yang jernih, yang berasal dari mata air Bukit Batu Kapuk, bahkan konon air ini dulu nya dapat diminum langsung, oleh Wisatawan Asing untuk melepas dahaga dari kawasan objek wisata bunga Rafflesia,
Di balik menariknya wisata Nagari Koto Rantang khususnya Jorong Batang Palupuh, merupakan tanggung jawab pemerintahan kabupaten Agam dalam pengembangan kawasan wisata, yang terabaikan saat ini, hal ini diharapkan dinas pariwisata kabupaten Agam tidak melihat sebelah mata potensi potensi wisata serta cagar budaya yang ada di Nagari Koto Rantang untuk dapat dikembangkan.
“Hendaknya kawasan tersebut dapat dimaksimalkan, agar bisa menjadi aset untuk menambah pendapatan daerah. Bahkan, dapat menjadi motor pendorong ekonomi. Sebab, dapat membangkitkan gairah usaha masyarakatnya.
Namun, hal itu ternyata tidak menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Agam.” kata Putra, warga Batang Palupuah (Basa)














