METROBATAM.COM, LINGGA – kembali disorot terkait pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2024 yang diperuntukkan bagi pengadaan mesin IKM sentra sagu di Desa Musai, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau.
Hingga kini, proyek tersebut tak kunjung terealisasi, menimbulkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat. “Bak pepatah Memiliki perahu tapi tak bermesin”.
Berdasarkan informasi dari Sistem Rencana Umum Pengadaan (SiRUP), yang di Kutip dari media Batamnews, proyek ini memiliki kode RUP 52077280 dengan nama paket “Mesin dan Peralatan Sentral IKM Sagu (1 paket)”.
Proyek tersebut mencakup pengadaan tujuh unit mesin, seperti mesin proses “Electrical Wolk” dan mesin pencairan tepung sagu basah, dengan total anggaran sebesar Rp12,3 miliar. Meski telah direncanakan sejak akhir 2024, pengadaan mesin tersebut akhirnya gagal tender dengan alasan ketidakmampuan penyedia jasa untuk memenuhi komitmen menyediakan mesin hingga batas waktu yang telah ditentukan.
Saat awak media mencoba mengkonfirmasi permasalahan ini kepada Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop) Kabupaten Lingga, Said Hendri, pada Rabu (08/01/2025), ia justru mengarahkan pertanyaan kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).
“Untuk lebih jelasnya, tanyakan langsung ke PPTK, Pak Jab, karena beliau yang mengetahui lebih detail. Gagalnya pengadaan mesin ini tentu PPTK yang lebih memahami, jadi jangan dilemparkan lagi ke saya,” ujar Said Hendri kepada awak media.
Pernyataan tersebut seakan menggambarkan adanya sikap lepas tangan dalam pengelolaan proyek ini. Dugaan “lempar batu sembunyi tangan” pun mencuat, di mana tanggung jawab seolah dialihkan tanpa kejelasan lebih lanjut.
Hingga berita ini diturunkan, awak media belum dapat mengkonfirmasi kepada penyedia jasa pemenang tender tersebut untuk mengetahui kebenaran informasi terkait penyebab pasti gagalnya pengadaan mesin sentra kelapa tersebut. Masyarakat berharap ada transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran daerah demi kepentingan bersama.
Awalludin














