Innalillahi… Dikira Penculik Anak, Maman Tewas Dihajar Massa

Metrobatam, Pontianak – Maman Sudiman (52) tewas diamuk massa di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, karena diduga sebagai penculik. Padahal, pria paruh baya yang jauh-jauh datang dari Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, itu berkunjung ke rumah kerabat untuk keperluan bisnis.

Kabid Humas Polda Kalbar, AKBP Sugeng Hadi Sutrisno mengungkapkan, penganiayaan yang menyebabkan kematian ini terjadi di Desa Amawang, Kecamatan Sadaniang, Kabupaten Mempawah, Minggu 26 Maret 2017 sekira pukul 15.40 WIB.

“Penganiayaan ini dilakukan sekelompok masyarakat di sana karena menduga korban ini adalah penculik,” katanya, Senin (27/3) dini hari. Saat ini jasad pria itu dibawa ke RSUD Rubini Mempawah untuk divisum.

Sugeng menjelaskan, diketahuinya penganiayaan ini setelah anggota Polsek Toho mendapat informasi dari Supatman, Sekdes Desa Amawang. Supatman menyebutkan, ada masyarakat yang mengamankan seseorang (korban) ke Balai Desa Amawang karena diduga sebagai penculik anak.

Bacaan Lainnya

“Sebagaimana isu yang berkembang saat ini tentang penculikan anak, warga di sana sudah ramai berkumpul,” jelasnya.

Mendapat informasi tersebut, Kepala SPK Polsek Toho beserta 7 anggota piket fungsi berangkat ke lokasi. Sambil menempuh perjalanan, Kapolsek Toho juga diinformasikan Kepala SPK.

Setibanya di lokasi, anggota berupaya mengamankan korban dan memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak main hakim sendiri. “Namun, masyarakat tidak mengindahkan imbauan polisi dan memaksa melakukan penganiayaan terhadap korban,” terangnya.

Situasi pun semakin memanas. Kapolsek Toho Iptu Gatot Poerwarno tiba di lokasi bersama empat anggotanya. Kapolsek Toho melakukan negosiasi dan memberikan imbauan. Namun, bukannya suasana menjadi adem, amarah ratusan masyarakat semakin tak terbendung dan beringas.

“Jumlah anggota polisi yang ada di lokasi tidak seimbang dengan ramainya massa yang diperkirakan mencapai 600 orang. Sementara di lokasi tersebut tidak ada jaringan telekomunikasi sehingga kesulitan untuk meminta bantuan personel,” terangnya.

Karena massa terus mengamuk, pria kelahiran Bandung itu meninggal dunia dengan luka di sekujur tubuh. “Saat ini kepolisian sedang melakukan penyelidikan terkait pelaku penganiayaan ini. Jenazah sudah divisum di Rumah Sakit Rubini, Mempawah,” terangnya.

Selain itu, pihak kepolisian mengumpulkan tokoh masyarakat, adat, dan agama untuk berkoordinasi terkait kasus ini serta berharap kejadian serupa tak terulang kembali.

“Informasi yang didapat, korban sebenarnya mau mengantarkan beras ke rumah Rusdi di Desa Amawang dan berniat membeli petai untuk dijual ke Pontianak,” ujar Sugeng.(mb/okezone)

Pos terkait