Jokowi: Thermal Scanner Tak 100% Akurat untuk Deteksi Virus Corona

Metrobatam, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim Indonesia sudah menjaga ketat dari masuknya virus Corona, meski ada 2 kasus yang baru saja dikonfirmasi. Jokowi juga menyebut thermal scanner untuk mengecek suhu tubuh tidak sepenuhnya akurat 100%.

“Kita juga menjaga 135 pintu masuk ke negara kita, baik itu darat, baik itu laut, maupun udara, semuanya dijaga ketat meskipun dalam praktiknya ini tidak mudah. Karena ngecek dengan yang namanya apa, thermal scanner, itu kadang-kadang keakuratannya juga tidak bisa dijamin 100 persen,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (2/3/2020).

Saat ini, 2 warga terlacak positif terkena virus Corona setelah ada pelacakan terhadap pergerakan warga Jepang di Indonesia.

“Begitu ada informasi bahwa orang Jepang yang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia dan dicek di sana positif Corona, tim dari Indonesia langsung telusuri,” kata Jokowi.

Bacaan Lainnya

Jokowi menyatakan tim yang melakukan pengecekan terhadap WN Jepang tersebut kemudian mendapati siapa saja yang ditemui oleh warga negara Jepang ini. Dari situ ditemukan dua orang, dengan hubungan ibu dan anak, dinyatakan positif Corona.

“Orang Jepang ke Indonesia bertamu ke siapa, bertemu siapa ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus Corona berhubungan dengan 2 orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun,” kata Jokowi.

Tindak Penyebar Hoaks Corona

Ketua MPR Bambang Soesatyo mendorong penegak hukum merespons serta menindak siapa saja yang menyebarkan hoaks tentang penyebaran dan pasien terdampak virus corona atau Covid-19 di dalam negeri.

“Negara harus meningkatkan kewaspadaan, apalagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah mengakui sambil mengingatkan bahwa dunia belum mampu mengendalikan wabah Covid-19,” kata Bambang dalam keterangan tertulis, Senin (2/3).

Hingga penghujung Februari lalu, Covid-19 sudah mewabah di puluhan negara. Jumlah negara yang mengonfirmasi terjangkit kasus virus corona sedikitnya ada 46 negara. Jumlah korban meninggal di luar Tiongkok dilaporkan mencapai 57 orang.

Menurutnya, data penyebaran dan korban meninggal akibat Covid-19 patut dicermati. Hal ini agar semua pihak berwenang di dalam negeri terus meningkatkan kewaspadaan dan tidak pernah boleh menyederhanakan potensi ancaman ini.

Selain pemerintah, politikus Golkar ini berharap semua unsur masyarakat juga harus mencegah dan menangkal penyebaran virus corona. Menurutnya, semua pihak harus peduli mengingat proses penyebaran dan penularannya begitu mudah dan cepat.

“Sangat disayangkan karena masih ada saja pihak-pihak yang terus menebar berita atau informasi hoaks tentang pasien terdampak Covid-19 di dalam negeri. Tindakan seperti ini harus dihentikan,” kata Bamsoet.

Dia tak ingin pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan dan dinas-dinas kesehatan tingkat provinsi/kabupaten, lebih sibuk menangkal dan menanggapi hoaks dibandingkan kegiatan cegah-tangkal di semua pintu masuk.

Bamsoet mengatakan saat ini informasi tentang orang atau pasien terdampak Covid-19 adalah cerita yang sangat sensitif dan mudah menyulut kepanikan.

“Karena itu, tidak boleh lagi ada hoaks tentang hal ini. Semua pihak harus memberi kesempatan kepada Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan di semua daerah untuk fokus pada kegiatan cegah-tangkal penyebaran Covid-19 di dalam negeri,” katanya.

Jelang akhir Februari 2020, bertebaran hoaks tentang penyebaran virus corona dan pasien Covid-19 di beberapa kota di dalam negeri. Menurutnya, ada informasi tidak akurat yang menyebut bahwa pihak berwenang menetapkan enam kota zona kuning virus corona.

Dia mengatakan konsentrasi Kementerian Kesehatan melakukan cegah-tangkal harus dialihkan sementara untuk mementahkan hoaks seperti itu.

“Memang harus cepat dimentahkan untuk mencegah panik masyarakat di kota-kota itu,” ujarnya,

Dia meminta kepada aparat penegak hukum untuk segera menindak penyebar hoaks virus corona (Covid-19) agar menimbulkan efek jera, baik hoaks tentang penyebaran maupun hoaks tentang pasien terdampak virus corona. (mb/detik/cnn indonesia)

Pos terkait