METROBATAM.COM, TANJUNGPINANG – Cuaca Ekstrem melanda Kota Tanjungpinang, bahkan merusak dan menghancurkan kawasan objek wisata kawasan Tepi Laut seperti permainan odong – odong serta, Skuter serta tenda pedagang.
Badai yang menerjang tepi laut Tanjungpinang menyebabkan gelombang badai, dam kenaikan permukaan air laut yang tidak normal. Gelombang badai menghantam bibir-bibir pantai hingga masyrakat panik berlarian mencari tempat berlindung.
Beberapa faktor yang diduga menyebabkan badai ini, antara lain yaitu perubahan iklim. Kenaikan permukaan air laut dan curah hujan yang lebih tinggi akibat perubahan iklim, diduga menjadi penyebab terjadinya badai berturut-turut di kawasan pantai.
Berdasarkan prediksi cuaca online, angin bertiup dari arah laut dengan kecepatan berkisar antara 8 hingga 20 km/jam, kelembapan 95%, titik embun 24°C, tekanan udara 1008.1 mb, dan jarak pandang 6,44 km.
Salah seorang pedagang yang mencari nafkah di taman Gurindam Ajo Maladi mengungkapkan rasa takut dan ini yang kedua kalinya dalam bulan ini mengalami badai seperti ini.
“Kita udah 2 kali dalam bulan mengalami hal ini bang, kemarin tenda kami terangkat semua bang,” ungkapnya.
Sementara itu, KM 12 Tanjungpinang sebuah mobil rusak, akibatnya mobil tertimpa pohon tumbang yang disebabkan oleh Badai.
“Saya sangat terkejut, tiba – tiba pohon itu tumbang tak bisa dielak lagi,” katanya.
Sementara itu, Kabid Pertamanan Kota Tanjungpinang, Farid saat dikonfirmasi mengenai banyaknya pohon tua di Kota Tanjungpinang enggan menanggapi pesan yang dilayangkan media ini. (ytk)














