Randai dengan Cerita “Siti Manggopoh” Meriah di Paris

Penampilan musik randai dengan cerita 'Siti Manggopoh' tampil meriah dihadapan sekitar 300 penonton Prancis di Auditorium Musee National des Arts Asiatiques Guimet, Paris. Foto: Antara

Metrobatam.com, London – Penampilan musik randai dengan cerita “Siti Manggopoh” dibawakan grup Minangkabau Arts and Cultures Heritage pimpinan Soni Drestiana tampil meriah dihadapan sekitar 300 penonton Prancis di Auditorium Mus?e National des Arts Asiatiques Guimet (Mus?e Guimet), Paris.

Atase Pendidikan KBRI Paris Surya Rosa Putra kepada Antara London, Sabtu mengatakan pertunjukan di Musee Guimet adalah bagian dari rangkaian muhibah grup Minangkabau Arts and Cultures Heritage pimpinan Soni Drestiana di Paris.

Kegiatan lainnya adalah workshop tari dan randai untuk penggiat seni Indonesia di Prancis dan pagelaran seni Minang di gedung ASIEM Paris.

Seluruh kegiatan difasilitasi dan didukung sepenuhnya oleh KBRI Paris melalui program Rumah Budaya Indonesia (RBI) Atdikbud Paris, ujar Surya Rosa Putra.

Bacaan Lainnya

Dikatakannya, bagi Musee Guimet pertunjukan Randai Siti Manggopoh ini adalah bagian dari program “Indonesia, un portrait d`artistes” yang diselenggarakan dari tgl 7-14 April bekerja sama dengan KBRI.

Program ini meliputi diskusi tentang karya-karya klasik Walter Spies, tentang Bali setelah perang dunia pertama, pemutaran film Kartini dan Seen and Unseen, serta penyelenggataan round table tentang budaya Indonesia dan pertunjukan gamelan Bali Puspawarna KBRI.

Pertunjukan Randai Siti Manggopoh dimulai dengan Tari Pasambahan sebagai penghormatan pada para tamu yang hadir. Setelah itu, ada fragmen sinopsis cerita yang disampaikan dalam bentuk puisi yang apik. Cerita Siti Manggopoh dibagi menjadi lima pisode. Diawali dengan episode kegusaran Siti dengan tindakan penjajah Belanda yang semakin menyengsarakan rakyat Minang, dan diakhiri dengan ?pisode penyerangan benteng Belanda yang banyak memakan korban.

Seluruh adegan dibawakan dengan karakter teatrikal yang ekspresi dengan terjemahan Bahasa Prancis yang mumpuni. Diiringi musik Minang talempong, saluang dan puput serta gerakan silat profesional, penonton tidak beranjak sampai akhir pertunjukan.

Dalam round table yang berlangsung Sabtu para pakar Prancis mengaku terkejut dan takjub dengan opera dari negeri matrilinial terbesar dunia yang lengkap seperti tari, dendang, pencak silat dan teater.

sumber : antaranews.com

Pos terkait