Metrobatam.com, Tanjungpinang – Para Pedagang UMKM Tepi Laut kecewa dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Zulkifli selaku Ketua UMKM Gurindam 12 disalah satu media online yang berjudul ““Ruang Publik Disulap Jadi Arena Dagang”
Menurut Ajo Maladi selaku Perwakilan Cemilan Gurindam 12, Hal tersebut seolah tidak mencerminkan aspirasi dan kondisi sebenarnya para pedagang yang mencari nafkah di kawasan Tepi Laut.
“Kami menilai tudingan yang menyudutkan pemerintah dan panitia tidak berdasar dan justru mencederai semangat kolaborasi antara pelaku UMKM dan penyelenggara kegiatan Pemuda Fest,” tegas Maladi, Rabu(5/11) pagi.
Ajo Maladi juga mengutuk keras tentang pernyataan tersebut tanpa mendengarkan aspirasi para pedagang UMKM yang ada dikawasan tersebut.
“Ini pernyataan sepihak. Sebagai pelaku usaha kecil, kami hadir di area kegiatan bukan untuk berdebat atau mencari keuntungan politik, melainkan demi mengisi perut dan menggerakkan ekonomi rakyat kecil. Kami justru berharap agar pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan panitia kegiatan terus memberi ruang dan solusi terbaik agar UMKM dapat tetap berjualan dengan tertib, aman, dan bermanfaat bagi pengunjung” Sebutnya.
Karena menurutnya, kegiatan Fast Pemuda seperti dapat menjadi wadah pelaku UMKM dalam mencari rejeki.
“Kami menegaskan bahwa kegiatan seperti Pemuda Fest memberikan dampak positif bagi perputaran ekonomi lokal, serta menjadi momentum bagi UMKM untuk bangkit dan dikenal lebih luas,” ujarnya.
Hal senada juga diutarakan oleh Aziz yang mengapresiasi panitia kegiatan Pemuda Fast 2025 yang telah merangkul UMKM Lokal yang ada di Gurindam 12 untuk meramaikan acara tersebut.
“Kita jaga lah reputasi pedagang tepi laut, jadi kalau ada event besar lagi” kita tu di hargai, mari lah kawan kawan kita jaga priuk nasi kita, jangan kesannya kita tu jelek, gak bisa dirangkul, jaga lah nama baik kita pedagang tepi laut,” ucapnya.
Sementara itu, Panitia Food Pemuda Fast Festival 2025, Widi mengatakan bahwa kegiatan untuk mendorong perekonomian Kota Tanjungpinang karena yang akan ditampilkan acara tersebut adalah
– Ekraf : Ekonomi Kreatif yg terdiri dari Pengrajin kota Tanjungpinang salah satu contoh tanjak ,batik gonggong DLL.
– IKM kuliner: industri kecil menengah yg memproduksi hasil kuliner produk sendiri contoh: Roti Kirey lakse minuman kedohot DLL
Kegiatan ini dipadukan semua usaha yang bisa sinergi dan meningkatkan kualitas serta ekonomi Kota Tanjungpinang
“Selalu kita prioritaskan kualitas produk pengrajin serta makanan yg higines dan akn selalu menjaga Kebersihan, even Food Festival ini salah satu bagian dr semua rangkaian di Even Pemuda Fest,” sebut Widi.
(Budi)














