Ini Alasan Menkominfo Berani Blokir Portal Habib Rizieq

Metrobatam, Jakarta – Pemblokiran situs Habib Rizieq Shihab membuat Front Pembela Islam (FPI) berang. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara pun terpaksa turun tangan menjelaskan alasannya.

Saat ditemui usai menyampaikan keynote di acara Indonesia Economy and ICT Outlook 2017, menteri yang akrab disapa Chief RA itu pun langsung diberondong pertanyaan. Dalam penjelasannya, ia menolak bila pihaknya dianggap pilih-pilih dalam memblokir sebuah situs. Menurutnya pemerintah hanya akan memblokir bila situs tersebut melanggar aturan.

“Apapun yang diblokir itu karena tidak sesuai aturan. Itu jelas diatur dalam undang-undang. Regulasi jalan terus, tidak karena mau ada apa. Itu nggak ada,” kilah Rudiantara di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (1/12).

Kominfo sendiri telah memblokir situs habibrizieq.com sejak 26 November 2016. Penyebabnya, situs ini dinilai mengandung muatan yang meresahkan masyarakat. Meski memblokir situs itu, Kominfo menyatakan tak ada masalah dengan sosok Imam Besar FPI itu.

Bacaan Lainnya

“Ini bukan karena Habib Rizieq-nya, namun karena kontennya. Pertimbangannya, isinya berpotensi menimbulkan keresahan yang besar di masyarakat,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Biro Humas Kemenkominfo Noor Iza.

Dia menjelaskan, pemblokiran dari Kemenkominfo dilakukan dengan meminta semua penyelenggara jasa internet (PJI/ISP). Meski semua PJI diminta memblokir, namun ada yang sudah melaksanakannya dan ada yang belum.

“Yang melaksanakan adalah ISP. Kami merequest ke ISP, tinggal ISP melaksanakan dalam waktu yang cepat atau agak belakangan,” kata Noor.

Sementara saat dikonfirmasi terpisah, FPI mengecam keras pemblokiran ini. “Iya saya sudah tahu pemblokirannya. Ini kan media dakwah. Untuk pelayanan umat. Mengapa diblokir?” sesal Sekjen FPI DKI Novel Bamukmin, Kamis (1/12).

Menanggapi tindakan dan pertimbangan dari Kominfo ini, Novel menilai hal tersebut tidak masuk akal. Menurutnya, jika memang situs tersebut dianggap meresahkan, kenapa tindakan tidak diambil dari dulu.

“Kan sudah ada dari dulu. Mengapa baru ketika ada kasus penistaan agama ini baru diambil tindakan. Itu kalau memang benar-benar meresahkan lho ya,” ujar Novel.

Menurut Novel situs habibrizieq.com bermanfaat bagi umat. Yang keberatan dengan situs tersebut, kata Novel, hanya pihak-pihak tertentu saja. “Kan cuma pendukung Ahok itu saja yang keberatan,” pungkas Novel. (mb/detik)

Pos terkait