Pemandian Air Panas di Dabo, Bikin Ingin Datang Lagi

Metrobatam.com, Lingga – “Kalau ke Dabo, jangan lupa ke Pemandian Air Panas,” begitu pesan Iskandar Zulkarnaen, S.IP, M.Phil, Kabid Pengelolaan Komunikasi Publik pada Dinas Kominfo Kepri. Hal yang sama juga disampaikan Sekda Lingga, Juramadi Esram.

“Besok main-mainlah ke Dabo dulu. Ke Pemandian Air Panas,” ujar Sekda. Penasaran dengan Pemandian Air Panas Dabo ini, kami memutuskan memperpanjang kunjungan kami ke Lingga. Pukul 08.10 kami sudah di Pelabuhan Penarik, Daik, Lingga, Kepulauan Riau, Rabu (27/11).

Pelabuhan beton itu memang tampak sederhana, tak beratap. Pagarnya dicat biru, sewarna laut. Namun pemandangan yang disuguhkan sungguh indah. Sayangnya kami tak dapat berfoto. Kapal cepat sudah menanti di sisi pelabuhan. Begitu kami duduk, mesin kapal langsung meraung.

Ada tujuh orang penumpang di kapal cepat menuju Dabo itu. “Ini sebentar aja kok. Tak sampai 15 menit,” ujar Aris, Pemandu kami. Indahnya pemandangan laut dan hijaunya Gunung Daik yang tinggi menjulang di kejauhan, membuat 15 menit perjalanan menjadi tak terasa.

Bacaan Lainnya

Apalagi di kiri dan kanan, ada perkampungan-perkampungan nelayan dengan kapal atau sampan yang tertambat di depan. Pagi itu laut tenang. Nyaris tak ada ombak. Memang belum masuk musim angin utara. Kalau sudah angin utara, permukaan laut akan seperti diaduk. Ombak tinggi, angin kencang.

Di Dabo kami merapat di Pelabuhan Jagoh. Dari sana kami langsung ke Air Terjun Batu Ampar. Sekitar 45 menit perjalanan. Kalau dari pusat Kota Dabo, tak jauh. Hanya sekitar dua kilometer saja.  “Kemaren kami kesana naik sepeda aje,” ujar Janah, warga Dabo.

Batu Ampar memang tak setinggi Resun di Daik. Namun airnya tak kalah sejuk dan segar. Pada hari-hari libur seperti Idul Fitri, air terjun itu ramai dikunjungi warga yang pulang kampung ke Dabo. Namun pagi itu hanya ada kami, rombongan kecil dari Tanjungpinang.

Dari sana kami langsung ke Pemandian Air Panas. Selama perjalanan, kami disuguhi hijaunya pepohonan. Banyak pohon durian. Ada yang baru berbunga. Ada pula yang buahnya sudah cukup besar. Jika sedang musim, duria  bisa didapat dengan harga yang murah.

“Kemaren tu kami habis dari air panas, makan durian. Belambak-lambak kami makan, Rp 80 ribu aje. Durian jatoh, langsung kami makan. Disini durian die masak di pohon. Takde pakai peram,” sebut Janah.

Juga tampak rumah-rumah dengan ternak sapi yang merumput. Sesekali tampak kawanan monyet menyeberang jalan, atau sekedar bermain-main di pepohonan. “Kadang ada juga babi hutan,” sopir yang membawa kami menjelaskan. Jalan menuju pemandian air panas sudah diaspal. Halus.

Begitu tiba disana, langsung disambut gapura. Pemandian Air Panas Dabo ini terletak di tengah-tengah hutan. Menjadi satu-satunya sumber air panas alami di Kepri. Ada beberapa kolam, layaknya kolam renang.

Namun hanya dua kolam saja yang diisi air panas. Satu kolam dengan air yang tak terlalu panas. Sedangkan kolam lain yang dipagari, suhunya jauh lebih panas. Bagi yang baru pertama tiba, jangan coba-coba langsung masuk ke kolam yang dipagari itu.

Perlu adaptasi terlebih dahulu. Masuk dahulu ke kolam yang tak terlalu panas. Setelah tubuh sudah beradaptasi, baru masuk ke kolam yang lebih panas. Reaksi setiap individu akan berbeda-beda saat masuk ke kolam. Memang pemandian air panas itu kerap digunakan untuk terapi kesehatan.

“Ada yang suka berendam disana subuh-subuh,” ujar Tengku, warga asli Tanjungpinang yang sudah sembilan tahun menetap di Dabo. Menjelang siang, datang satu keluarga yang datang untuk terapi. “Kami dari Dabo sini aja,” ujar seorang ibu.

Bila warga dari luar Dabo ingin melakukan terapi, disediakan homestay oleh pengelola pemandian. Ada pula kantin bagi yang ingin menikmati makanan sambil berendam air panas. Benar kata Iskandar dan Sekda, kalau ke Lingga memang harus mampir ke Pemandian Air Panas.

Tubuh menjadi terasa lebih segar. Aliran darah terasa lancar. Masing-masing kami mencatat dalam hati, akan kembali lagi suatu hari ke Pemandian Air Panas Dabo, Lingga, Kepulauan Riau.

(Mb/Diskominfo Kepri)

Pos terkait