Bikin Nenek-Cucu Terjungkal, Sindikat Penjambret Digulung Polisi

Metrobatam, Jakarta – Rabu pagi kemarin menjadi hari yang tak biasa dialami oleh Nenek bernama Alu. Pagi itu, Alu saat sedang menjemur cucunya yang baru berusia 9 bulan mengalami kejadian nahas di depan rumahnya sendiri.

Alu dijambret oleh pria yang melintas di kediamannya menggunakan sepeda motor. Parahnya, Alu dan si kecil sampai terjungkal ke aspal lantaran pelaku menarik paksa kalung yang dikenakan Alu.

Aksi penjambretan itu terekam di kamera CCTV dan viral. Polisi pun bergerak dengan membentuk tim untuk menangkap pelaku.

Tak butuh waktu lama, keesokan harinya yakni Kamis (4/7/2019), pelaku penjambretan ditangkap polisi. Kapolres Jakarta Barat, Kombes Hengki Haryadi mengatakan pelaku diringkus tidak sampai 24 jam dari kejadian.

Bacaan Lainnya

“Dipastikan pelaku penjambretan di Tanjung Duren telah ditangkap kurang dari 1x 24 oleh tim Jatanras Polres Metro Jakarta Barat,” ujar Kapolres Jakarta Barat, Kombes Hengki Haryadi, kepada wartawan.

Pelaku penjambretan diketahui bernama Teguh Arif Irianto (38). Polisi mengatakan saat kejadian pelaku mengincar kalung emas yang dipakai Alu.

Saat dilakukan konferensi pers di Polres Jakarta Barat, pelaku mengakui perbuatannya. Dia bahkan mengatakan sudah sering melakukan aksi penjambretan di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat.

“Kurang-lebih sudah 10 kali (menjambret). Perhiasan saja,” kata Teguh saat dihadirkan dalam rilis di Mapolres Jakarta Barat, Jalan S Parman.

Ayah dua anak itu mengaku tidak punya pekerjaan alias pengangguran. Hasil jambret itu, katanya, digunakan untuk kebutuhan hidup.

Setelah ditangkap, polisi juga memeriksa urine Teguh. Teguh dinyatakan positif mengonsumsi narkoba.

“Kemudian di SOP kami, keempat pelaku ini pasti kita lakukan cek urine. Keempatnya ini positif narkoba. Jenis amphetamine,” kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Edy Sitepu di Polres Jakarta Barat.

Selain Teguh, polisi juga menangkap tiga penadah kalung hasil penjambretan. Ketiga orang itu juga dinyatakan positif mengonsumsi narkoba.

Menurut Edy, Teguh kerap melakukan aksi penjambretan seorang diri. Setelah itu, dia selalu menjual hasil kejahatannya kepada tiga penadah yang sama.

“Jadi kebetulan yang bersangkutan ini kalau setiap melakukan aksinya seorang diri. Dia pemain tunggal. Apabila sudah berhasil, penadahnya pasti yang 3 ini,” ujarnya.

Beruntung dalam kejadian ini korban tak mengalami luka parah. Alu dan si bayi selamat. Alu mengaku hanya mengalami benjol di kepala. Pihak keluarga juga tak melakukan pemeriksaan medis ke rumah sakit.

“Karena nggak apa-apa itu si bayi. Masih main senang. Kalau kenapa-napa kan pas dimandiin dia nangis, ini nggak. Sampai sekarang dia ceria. Mungkin dilindungi juga. Saya juga nggak apa-apa, cuma ini kepala benjol sebelah kanan,” ujar Alu.

Alu tak menyangka Rabu pagi kemarin menjadi korban penjambretan. Sebab, kegiatan menjemur cucunya kerap dilakukan setiap hari. Dia juga tak menaruh curiga kepada pelaku yang saat itu melintas di depan rumahnya. Kini, Alu mengaku trauma untuk keluar rumah.

“Ke luar rumah aja nggak berani saya. Ke bawah aja nggak,” kata Alu kepada wartawan di Polres Jakarta Barat, Jalan S Parman. (mb/detik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *