Komisioner Baznas Tanjungpinang Ikuti Pelatihan dari Kementerian Agama

Komisioner Baznas Tanjungpinang Ikuti Pelatihan Dari Kementerian Agama

METROBATAM.COM|TANJUNGPINANG – Komisioner Baznas Kota Tanjungpinang, Syahrial Aziz mengikuti pembekalan Pimpinan Baznas Provinsi, Kota/Kabupaten yang diadakan oleh Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu (4/9) sore di Hotel Confort Tanjungpinang.

Dalam pemaparannya, Mustamin Husin yang diundang untuk menjadi pembicara pada pelatihan tersebut mengatakan bahwa pengumpulan zakat saat ini harus merujuk kepada aturan syariat dan aturan dari Pemerintah yang sudah diatur didalam UU No 23 Tahun 2011.

Pelatihan Pimpinan Baznas

“Dan juga ada Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), jadi zakat itu harus benar – benar dikawal seperti apa yang disyariatkan oleh Allah SWT,” sebut mantan Ketua Baznas Provinsi Kepri ini, saat memberikan pemaparan.

Untuk penyaluran Zakat tersebut, haruslah 8 Asnaf yang berhak menerimanya. Jadi tidak boleh ditambah dan tidak boleh dikurangkan. Tetapi, pengembangannya boleh.

Bacaan Lainnya

“Misalnya biasanya fakir miskin itu kita berikan dalam bentuk konsutif. Tapi, sekarang kita liat kalau misalnya dia masih kuat dan sehat kenapa kita harus berikan dia dalam bentuk konsutif. Paling tidak, kita berdayakanlah dia. Dengan target satu tahun ke depan dia tidak boleh menerima zakat lagi,” sebutnya.

Hal tersebut, Menurut Mustaqim merupakan salah satu upaya Baznas untuk mengentaskan kemiskinan.

Selain itu, kata Mustaqim saat ini pengolaan zakat di Baznas sudah lebih transparan sesuai dengan motto dari Baznas My Name, My Drees.

“Ada nama dan alamat pemberi zakat jumlah zakatnya juga kita catat. Penyalurannya juga begitu harus jelas alamat dan dia masuk Asnaf apa,” ujarnya.

Di Baznas kata, Mustaqim ada 2 tim audit yaitu dari Kementerian Agama dan juga Audit dalam bentuk akuntansinya.

“Dan Alhamdulillah teman – teman di Baznas Kota dan Kabupaten serta Provinsi Kepri masih bagus hasil auditnya. Tidak ada sama sekali penyelewengan dana Baznas,” sebutnya.

Saat ini, program Baznas yang paling populer di Provinsi Kepulauan Riau adalah pemberdayaan ekonomi terencana.

“Jadi setiap fakir miskin itu diadakan pelatihan – pelatihan. Sekarang gak kayak dulu lagi dikasih modal habis itu ditinggalkan,” bebernya.

(Budi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *